Sex
Bebas Penghancur Masa Depan Remaja
Remaja merupakan suatu
masa peralihan dari anak- anak menjadi dewasa. Seorang remaja tidak seperti
anak- anak lagi, tetapi belum bisa juga dikatakan dewasa. Di masa peralihan inilah para
remaja sedang mencari jati dirinya, walaupun terkadang dengan prilaku yang
kurang tepat. Remaja merupakan kelompok usia yang sangat rentan terhadap risiko
triad KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja) yang meliputi sex bebas, HIV/ Aids dan
penyalahgunaan Narkoba.
Seorang remaja adalah individu labil yang emosinya belum
terkontrol oleh pengendalian diri yang benar. Berbagai masalah
remaja khususnya Triad KRR akan sangat berpengaruh terhadap prilaku remaja
terutama dalam upaya mewujudkan kehidupan yang sehat. Dewasa ini, seringkali
ada permasalahan remaja yang dapat didengar ataupun dilihat baik dari media
masa, social media dan yang lainnya.
Remaja yang seharusnya sebagai generasi penerus bangsa, akan tetapi malah banyak
permasalahan yang menjadi sorotan public tentang remaja. Apalagi didukung dengan arus modernisasi dan
globalisasi yang telah merajalela dan lemahnya benteng keimanan remaja yang mengakibatkan
semakin mudah masuknya pengaruh kebudayaan luar terhadap remaja Indonesia. Banyak
kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia yang sebenarnya tidak cocok dengan
kebudayaan kita dan pada akhirnya akan menimbulkan kenakalan remaja misalnya sex bebas.
Di zaman globalisasi ini remaja sebagai generasi muda
penerus bangsa harus dihindarkan dari pengaruh buruk modernisasi dan
globalisasi seperti sex bebas ini. Saat ini kebebasan pergaulan seorang remaja sudah
mencapai tingkat yang sangat mengkhawatirkan. Para remaja dengan bebas dapat
bergaul dengan siapapun tanpa terkecuali
dengan lawan jenis. Tidak jarang dijumpai pemandangan yang kuraang mengenakkan di
tempat-tempat umum para remaja saling bermesraan, berpegangan tangan,
peluk-pelukan dan melakukan hal -hal lain yang belum pantas dilakukannya.
Sex bebas yang dilakukan sebelum pernikahan resmi, apalagi
dilakukan oleh remaja yang usianya masih cenderung belum pantas untuk melakukan
itu akan berdampak negative terhadap
masa depan remaja. Misalnya saja, seorang remaja yang melakukan hubungan sex
dengan pacarnya dan akhirnya yang perempuan hamil, maka masa depan dari kedua
remaja tersebut akan hancur. Di sisi lain, mereka juga harus menanggung rasa
malu terhadap teman, keluarga dan masyarakat sekitar. Selain itu juga,
melakukan hubungan sex dengan berganti – ganti pasangan dan belum cukup umur juga
akan menyebabkan penyebaran penyakit yang sebenarnya tidak pernah diharapkan
sebelumnya.
Mengingat hal itu, orang tua harus berperan aktif dalam
mengawasi masa – masa peralihan para anak- anaknya menuju dewasa, sehingga
sesuatu yang dilakukan remaja tidak lagi mengarah ke hal – hal yang negative
melainkan melakukan hal- hal positif yang akan membantu remaja itu untuk
menggapai cita – cita dan masa depan yang baik. Orang tua hendak memberikan
motivasi dan dorongan kepada anak- anaknya dan memberikan fasilitas yang
dibutuhkan dalam proses peremajaannya. Para remaja juga harus sadar diri
terhadap batasan – batasan yang wajar untuk dilakukan. Seorang remaja hendak
bersikap dan bertindak sesuai dengan usia dan norma serta nilai – nilai yang
berlaku. Jauhi segala bentuk pergaulan bebas yang dapat menjerumuskan kita ke
hal – hal negative yang merugikan diri sendiri dan dapat menghancurkan masa
depan. Sebagai seorang remaja, tugas kita adalah belajar guna mendapatkan ilmu
yang akan kita jadikan modal utama untuk
menggapai cita –cita dan masa depan yang baik.
NJ casinos welcome back of welcome bonuses after COVID-19
BalasHapusOn 군포 출장마사지 Wednesday, New Jersey Governor Chris Christie signed 남원 출장안마 a to the state's law that 당진 출장샵 will allow casinos 제천 출장안마 to take 강원도 출장마사지 advantage of COVID-19 testing and