Kamis, 27 Oktober 2016

PENGOLAHAN DAN PEMASARAN PRODUKSI KERIPIK DAUN SINGKONG RASA MANIS - PKM

RINGKASAN


Tujuan di usulkannya PKM-K ini adalah untuk memberikan sedikit penjelasan tentang bagaimana mengolah dan memanfaatkan daun singkong menjadi keripik rasa manis yang tentu saja akan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.  Seiring berjalan nya waktu dan zaman yang cepat berubah, kini manusia sudah mulai berpikir praktis tanpa memperhatikan nilai ekonomis dari suatu barang tertentu.  Melihat situasi tersebut, penulis menulis sebuah PKM-K yang berjudul “ Pengolahan dan Pemasaran Keripik Daun Singkong Rasa Manis”. Usaha bisnis ini akan menghasilkan profit yang besar. Dengan bahan baku yang sangat mudah didapatkan dan proses pembuatan yang sangat sederhana akan menghasilkan profit yang besar. Kegiatan produksi keripik daun singkong ini akan menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat dan secara otomatis akan mengurangi pengangguran. Ada beberapa permasalahan yang muncul yaitu diantaranya : bagaimana cara membuat produk makanan ringan dengan bahan baku daun singkong dan setelah berhasil di produksi, bagaimana cara memasarkan produk tersebut agar memperoleh profit dari usaha yang dijalankan.  Cara memproduksi makanan ringan dari nasi sisa sangatlah mudah tetapi butuh proses. Prosesnya yaitu : (1) Carilah daun singkong yang akan diolah. (2) Kemudian, cuci daun singkong tersebut dengan air sampai daun singkong bersih. (3) Lalu, kukus atau rebus daun singkong. Tunggu sekitar 10 menit sampai daun singkong matang. (4) Tuangkan tepung beras, telur ayam, gula dan irisan daun jeruk purut ke dalam baskom. (5) Setelah itu aduk adonan sampai merata. (6) Kemudian tambahkan air dan santan ke dalam adonan dan aduk kembali sampai merata. (7) Masukkanlah daun singkong yang sudah matang ke dalam adonan. (8) Lalu, goreng adonan tersebut. (9) Setelah matang, angkat dan tiriskan kripik daun singkong. (10) Keripik daun singkong rasa manis siap untuk dikemas dan selanjutnya dipasarkan. Cara pemasaran nya juga sangatlah mudah yaitu dengan mempromosikan produk ke masyarakat dan menitipkan di toko atau warung-warung, dapat juga memasarkannya melalui media internet.  Adapun metode pelaksanaan yang dilaksanakan yaitu, (a) identifikasi masalah dan menentukan tujuan, (b) persiapan kegiatan produksi, (c) pelaksanaan kegiatan produksi , (d) merencanakan, merancang dan melaksanakan pemasaran, (e) mengamati metode pemasaran, (f) mengevaluasi seluruh kegiatan pemasaran.Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 5 bulan.  Kegiatan produksi Keripik Daun Singkong ini memerlukan dana sebesar Rp. 4.055.000 .Untuk kegiatan produksi 1 hari memerlukan modal sebesar Rp. 211.000.Hasil produksi selama 1 hari sebanyak 100 bungkus. Harga jual perbungkus nya adalah Rp. 4.000 .Harga Pokok Penjualan produk tersebut adalah Rp. 400.000.Laba kotor nya adalah Rp. 189.000 dengan Biaya sebesar Rp. 85.000. Laba bersih dari penjualan produk keripik daun singkong rasa manis ini adalah Rp. 104.000 per hari.


Kata Kunci : Ekonomi, Daun Singkong, Keripik Manis, Proses Produksi, Pemasaran





DAFTAR TABEL
RINGKASAN ANGGARAN BIAYA PKM ..........................................................            7
JADWAL KEGIATAN PKM ..................................................................................            7


















DAFTAR GAMBAR
DIAGRAM ALUR KEGIATAN ..............................................................................                       6























BAB 1.  PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam yang meliputi sumber daya alam hayati dan sumber daya alam non hayati. Sumber daya alam hayati adalah sumber daya alam yang ada di permukaan bumi dan hidup, antara lain hewan dan tumbuhan. Ciri utama dari sumber daya alam hayati adalah tumbuh, bergerak, berkembang biak, bernafas, dan membutuhkan makanan. Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang permukaan tanahnya kaya akan sumber daya alam hayati (hewan dan tumbuhan) terbesar, sehingga disebut dengan paru-paru dunia. Adapun sumber daya alam non hayati diantaranya adalah tanah, udara, air dan lain sebagai nya. Indonesia menjadi negara yang kaya akan sumber daya alam merupakan anugrah dari sang maha pencipta.
Sumber daya alam hayati meliputi tumbuhan dan hewan. Yang akan dibahas disini adalah tumbuhan yaitu singkong.  Singkong memiliki beberapa nama dalam bahasa Indonesia, ada yang menyebutnya ubi kayu, ada juga yang menyebutnya ketela pohon. Dalam bahasa latin singkong dikenal dengan nama Manihot utilissima dan termasuk dalam famili Euphorbiaceae. Singkong merupakan tanaman perdu yang umbinya sering dimanfaatkan sebagai pengganti makanan pokok karena mengandung banyak karbohidrat.Daun singkong yang masih muda dimakan sebagai lalap atau dibuat sayur daun singkong. Daun singkong memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan .Namun, dewasa ini jarang ada pengolahan daun singkong menjadi makanan ringan yang bergizi.Sebenarnya daun singkong sudah mengandung gizi yang tinggi.Kini bagaimana kita mengolahnya menjadi makanan yang bergizi dalam kemasan yang lebih menarik.
Di kabupaten Buleleng, khususnya di desa Selat,banyak terdapat daun singkong yang terbuang sia-sia tanpa adanya pemanfaatan efektif dari masyarakat. Sebagian besar masyarakat Desa Selat hanya mengolah daun singkong menjadi lauk yang dari segi kemasan yang tidak menarik, sehingga anak-anak tidak suka makan sayur daun singkong.Hal itu disebabkan karena kemasan yang tidak menarik.Walaupun sebenarnya rasa nya sangat enak dan mengandung gizi yang tinggi.
Oleh karena itu, dicoba untuk mengolah daun singkong menjadi keripik rasa manis. Dari daun singkong alami yang kelihatannya kurang menarik, diolah menjadi makanan yang dikemas menjadi lebih menarik.
Bukan hanya proses produksi yang menjadi permasalahan, proses pemasarannya pun adalah hal utama yang harus diperhatikan. Buat apa kita memproduksi barang atau makanan jika tidak untuk dijual atau dipasarkan. Pemasarannya pun harus dirancang sedemikian rupa, sehingga proses produksi dan pemasarannya berjalan beriringan dan tentunya akan menghasilkan profit yang besar. Oleh karena itu, timbullah suatu pemikiran untuk memanfaatkan daun singkong menjadi makanan ringan dengan kemasan yang lebih menarik dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi yang tentunya akan menghasilkan profit yang sangat besar.



1.2. Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1.      Bagaimana cara memproduksi keripik daun singkong rasa manis ?
2.      Bagaimana cara memasarkan produk keripik daun singkong rasa manis?

1.3 Tujuan
            Secara umum, tujuan diusulkannya program ini adalah untuk meningkatkan jiwa wirausaha mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa Indonesia yang memiliki intelektual tinggi.
Secara khusus, tujuan diusulkannya program ini adalah untuk memberikan pengetahuan bagaimana mengolah daun singkong menjadi keripik rasa manis dan memasarkan produk tersebut.

1.4 Luaran yang Diharapkan
            Luaran yang diharapkan dari pelaksanaan program kreativitas ini adalah
a.       Meningkatkan jiwa kewirausahaan mahasiswa.
Dengan adanya kegiatan program kreativitas mahasiswa dalam bidang kewirausahaan ini secara tidak langsung telah mampu menumbuhkan jiwa kewirausahaan dari mahasiswa, sehinggakehidupan mahasiswa khususnya pelaksana progam ini tidak hanya berkutat perkuliahan di dalam kelas, tetapi juga mampu mengaplikasikan semua ilmu yang didapatkannya di dalam kehidupan sehari-hari yang tentu nya berkaitan dengan usaha bisnis.
b.      Dihasilkannya produk keripik manis yang berbahan baku daun singkong.
Keripik manis yang di produksi berbahan daun singkong yang awalnya tidak dimanfaatkan yang diolah menjadi makanan ringan yang banyak diminati masyarakat. Produk ini diharapkan memiliki nilai ekonomis tinggi yang menghasilkan profit yang besar. Dalam proses produksi keripik daun singkong ini juga akan mrekrut tenaga kerja, sehingga akan mengurangi pengangguran.

1.5 Manfaat Program
            Manfaat program kreativitas ini diantaranya : (1) bagi tim pelaksana program, untuk meningkatkan kepekaan terhadap alam, utamanya tumbuhan (singkong) yang diolah menjadi kripik rasa manis dan dapat dipasarkan dengan nilai jual yang lebih tinggi, (2) bagi masyarakat, proses produksi dan pemasaran produk ini akan menyerap tenaga kerja sehingga mengurangi tingkat pengangguran.

BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Ide Awal Usaha
            Secara umum, sebagian besar masyarakat Buleleng, khususnya desa Selat masih berada di bawah garis kemiskinan, tetapi masih banyak dari mereka yang tidak mau mencoba untuk membuka suatu usaha yang bisa menghasilkan uang. Sesungguhnya usaha bisnis yang dijalani akan dapat memberikan pendapatan untuk kita sebagai orang yang terjun langsung di dalam usaha bisnis tersebut. Sekecil apapun usaha bisnis itu, kalau kita mampu untuk mengelolanya dengan baik, usaha bisnis tersebut akan mampu berkembang sehingga secara otomatis penghasilan yang kita dapatkan akan semakin banyak.
Banyak peluang bisnis yang ada. Peluang bisnis yang akan dikembangkan sebenarnya hasil dari pengamatan kita terhadap lingkungan. Dengan memantau keadaan Desa Selat yang terletak di daerah dataran tinggi yang tentunya banyak tumbuhan yang tumbuh di Desa Selat.Di Desa Selat terdapat banyak tanaman singkong.Daun singkong pun banyak terbuang tanpa ada pemanfaatan yang efektif dari masyarakat desa Selat.Daun singkong hanya diolah menjadi sayur yang kemasannya tidak menarik, sehingga anak-anak dan orang dewasapun tidak suka dengan daun singkong. Melihat keadaan seperti itu muncullah ide untuk mengolah daun singkong menjadi keripik rasa manis.  Keripik berbahan baku daun singkong ini akan dikemas menarik, sehingga masyarakat desa Selat akan suka dengan daun singkong. Pengolahan keripik daun singkong ini akan merekrut tenaga kerja, sehingga akan mengurangi pengangguran di desa Selat.

2.2 Proses Produksi
            Adapun langkah-langkah dalam mengolah daun singkong yang akan dijadikan keripik rasa manisadalah sebagai berikut :
a.       Mencari  daun singkong yang akan diolah.
b.      Kemudian, cuci daun singkong tersebut dengan air sampai daun singkong bersih.
c.       Selanjutnya, kukus daun singkong. Tunggu sekitar 10 menit sampai daun singkong matang.
d.      Tuangkan tepung beras, telur ayam, gula, bumbu dan irisan daun jeruk purut ke dalam baskom.
e.       Setelah itu, campur adonan menggunakan mixer sampai merata.
f.       Kemudian tambahkan air dan santan ke dalam adonan dan aduk kembali sampai merata.
g.      Masukkanlah daun singkong yang sudah matang ke dalam adonan.
h.      Lalu, goreng adonan tersebut.
i.        Setelah matang, angkat dan tiriskan keripik daun singkong.
j.        Keripik daun singkong rasa manis siap untuk dikemas dan selanjutnya dipasarkan.
2.3 Proses Pemasaran
            Setelah berhasil diproduksi, produk keripik daun singkong mulai dipasarkan. Proses pemasaran yang sederhana dengan menitipkan di warung-warung di sekitar daerah Desa Selat. Dengan memantau penduduk Desa Selat yang banyak dan kebanyakan dari mereka lebih menyukai makanan ringan daripada makanan dengan porsi besar. Itu merupakan suatu keuntungan dari proses produksi keripik daun singkong.

2.4 Perhitungan Modal dan Laba
a. Modal
Modal dalam 1 hari :
1.      Daun Singkong                               Rp.30.000
2.      Telur 20 butir                                  Rp.30.000
3.      Gula pasir 3 kg                               Rp. 33.000
4.      Bumbu                                            Rp. 10.000
5.      Minyak goreng                               Rp. 30.000
6.      Tepung beras                                  Rp. 33.000
7.      Kantong plastik                              Rp. 10.000
8.      Label produk                                  Rp. 5.000
9.      Pemakaian Gas                               Rp. 30.000
Total modal                                Rp. 211.000
b.Perhitungan Laba
Produksi per hari = 100 bungkus
Harga Jual per bungkus = Rp. 4.000
Jadi total penjualan adalah  Rp. 4.000 x 100 unit =  Rp. 400.000
                        Harga Pokok Penjualan per unit = Rp. 2.110
                        Jadi total HPP  adalah  Rp 2.110 x 100 unit =  Rp. 211.000
                        Laba kotor =  Penjualan – HPP
                        Laba kotor adalah Rp. 400.000 - Rp.211.000 = Rp. 189.000
            Biaya penjualannya = Rp. 85.000
                        Jadi Laba Bersihnya adalah Laba Kotor – Biaya penjualan
                        Rp. 189.000 – Rp. 85.000  =Rp. 104.000

BAB 3 METODE PELAKSANAAN PROGRAM
1.      Identifikasi masalah dan mentukan tujuan.
2.      Persiapan kegiatan produksi
3.      Pelaksanaan kegiatan produksi
4.      Perancangan dan Pelaksanaan Pemasaran.
5.      Pengamatan metode pemasaran.
6.      Evaluasi akhir.

1. Identifikasi Masalah dan Menentukan Tujuan.
Masalah utama yang menjadi dasar dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah kurangnya pemanfaatan daun singkong menjadi sesuatu yang berharga dan menghasilkan profit besar. Dalam program kreativitas ini, tujuan yang ingin dicapai adalah memanfaatkan sesuatu yang seringkali tidak berarti di dalam masyarakat dan tidak dimanfaatkan yaitu salah satunya daun singkong yang kemudian diharapkan akan menjadi sesuatu yang bermanfaat dan menghasilkan profit tinggi.

2.Persiapan Kegiatan Produksi.
 Segala hal yang akan dilaksanakan tentu saja harus di persiapkan secara      matang-matang. Dengan segala persiapan yang baik tentu hasilnya niscaya      akan baik pula. Persiapan kegiatan produksi yang dilakukan dalam   program ini yaitu mempersiapkan semua hal yang akan dilaksanakan. Persiapan kegiatan produksi keripik daun singkong rasa manis ini dimulai dari persiapan alat dan bahan yang akan digunakan untuk kegiatan produksi tersebut.

            3.Pelaksanaan Kegiatan Produksi
            Setelah semua dipersiapkan, maka kegiatan produksi pengolahan daun singkong  menjadi keripik rasa manis dilakukan. Banyak hal yang dilaksanakan dalam         kegiatan produksi makanan ringan ini.

4. Perancangan dan pelaksanaan Pemasaran.
Setelah produk makanan ringan ini berhasil di produksi, tentu nya lahir masalah baru lagi yaitu bagaimana cara memasarkan produk yang telah di produksi tersebut. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode untuk memasarkan produk, diantaranya dengan mempromosikan produk ke masyarakat atau menitipkan di toko-toko. Dan cara yang paling praktis adalah memasarkan produk dengan media internet melalu website.

5. Pengamatan  Metode Pemasaran
Setelah beberapa waktu pemasaran dilakukan kemudian diperlukan aktivitas pengamatan terhadap metode-metode dengan harapan dapat ditemukannya metode yang lebih tepat dalam proses pemasaran dan juga diharapkan mendapat informasi tentang peluang-peluang baru yang dapatdi akses sehingga mendapatkan hasil yang sangat memuaskan dari proses pemasaran.

6. Evaluasi Akhir.
Evaluasi pemasaran dapat dilakukan dengan tujuan untuk mencari kelebihan dan kelemahan metode pemasaran yang digunakan dan untuk mengetahui apakah pemasaran produk makanan ringan mengalami kemajuan atau mungkin kemunduran. Evaluasi Akhir kegiatan juga bisa dijadikan acuan dan tolak ukur untuk melaksanakan kegiatan produksi atau usaha berikutnya.








Ke-enam metode diatas akan dilaksanakan secara berurutan sesuai gambar di bawah ini.
 

















Gambar 1. Diagram Alur Kegiatan


BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 1. Ringkasan Anggaran Biaya PKM
No
Jenis Pengeluaran
Biaya(Rp)
1
Peralatan
Rp. 2.550.000
2
Bahan habis pakai
Rp.    705.000
 3
Perjalanan
Rp.    200.000
4
Biaya lain-lain
Rp.    600.000
Jumlah
Rp. 4.055.000


4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 2. Jadwal Kegiatan PKM
No
Jenis kegiatan
Bulan
1
2
3
4
5
1
Identifikasi masalah& penentuan tujuan





2
Persiapan Kegiatan Produksi





3
Pelaksanaan Kegiatan Produksi





4
Perancangan & Pelaksanaan Pemasaran





5
Pengamatan Metode Pemasaran





6
Evaluasi Akhir







Tidak ada komentar:

Posting Komentar