Kamis, 27 Oktober 2016

INVESTASI DAN PASAR MODAL “SURAT BERHARGA DI PASAR MODAL”

SURAT BERHARGA DI PASAR MODAL
PASAR MODAL
Dalam arti sempit pengertian pasar merupakan tempat para penjual dan pembeli bertemu untk melakukan transaksi. Artinya pembeli dan penjual langsung bertemu untuk melakukan transaksi dalam suatu lokasi tertentu. Namun, dalam arti luas pengertian pasar merupakan tempat melakukan transaksi antara pembeli dan penjual, dimana pembeli dan penjual tidak harus bertemu dalam suatu tempat atau bertemu secara langsung, tetapi dapat dilakukan melalui sarana informasi yang ada.
Pengertian pasar modal secara umum merupakan suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi dalam rangka memperoleh modal. Penjual dalam pasar modal adalah perusahaan yang memerlukan modal (emiten), sehingga mereka berusaha untuk menjual efek- efek di pasar modal. Sedangkan pembeli (investor) adalah pihak yang ingin membeli modal di perusahaan untuk memperoleh keuntungan.
Modal yang diperdagangkan dalam pasar modal merupakan modal yang bila diukur dari waktunya merupakan modal jangka panjang. Oleh karena itu, bagi emiten sangat menguntungkan mengingat masa pengembaliannya relative panjang, baik yang bersifat kepemilikan maupun bersifat utang. Modal bersifat kepemilikan jangka waktunya sampai perusahaan dibubarkan. Sedangkan modal yang bersifat utang, jangka waktunya relative terbatas, dalam waktu tertentu dan dapat pula dialihkan ke pemilik lain jika memang sudah tidak dibutuhkan lagi sebagaimana halnya modal yang bersifat kepemilikan.
Instrument pasar modal yang diperdagangkan berbentuk surat- surat berharga yang dapat diperjualbelikan kembali oleh pemiliknya, baik instrument pasar modal yang bersifat kepemilikan diwujudkan dalam bentuk saham, sedangkan yang bersifat utang diwujudkan dalam bentuk obligasi.
SAHAM DAN JENIS- JENISNYA
1.      Pengertian saham
Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan. Pengertian saham ini artinya adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) atau yang biasa disebut emiten. Saham menyatakan bahwa pemilik saham tersebut adalah juga pemilik sebagian dari perusahaan itu. Dengan demikian kalau seorang investor membeli saham, maka ia pun menjadi pemilik atau pemegang saham perusa­haan.
2. Jenis-jenis Saham
a. Berdasarkan Cara Peralihannya
Jika dilihat dari cara peralihannya, saham dapat dibedakan menjadi dua macam diantaranya di bawah ini:
1.       Bearer stock
Saham yang tidak ditulis nama dari pemiliknya, tujuannya supaya mudah untuk dipindahtangankan dari suatu investor ke investor yang lainnya.

2.       Registered stock
Saham yang ditulis nama siapa pemilik dari saham tersebut, yang dimana cara untuk peralihannya harus melalui cara atau prosedur tertentu.
b. Berdasarkan kemampuan hak klaim

1.      Saham Biasa (Common stock)

Saham biasa merupakan pemilik sebenarnya dari perusahaan. Mereka menanggung   risiko dan men­dapatkan keuntungan. Pada saat kondisi perusahaan jelek, mereka tidak menerima dividen. Dan sebaliknya, pada saat kondisi perusahaan baik, mereka dapat memperoleh dividen yang lebih besar bahkan saham bonus. Pemegang saham biasa ini memiliki hak suara dalam RUPS (rapat umum pemegang saham) dan ikut menentukan kebijakan perusahaan. Jika perusahaan dilikuidasi, pemegang saham biasa akan membagi sisa aset perusahaan setelah dikurangi bagian pemegang saham preferen.
Adapun karakteristik dari saham biasa, yaitu : (1) Hak suara pemegang saham dapat memillih dewan komisaris, (2) Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru, (3) Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang diberikan saja.

2.      Saham Preferen (Preferred stock)

Selain saham biasa kita juga mengenal adanya saham preferen. Sesuai namanya, saham preferen ini mendapatkan hak istimewa dalam pembayaran dividen dibanding saham biasa.
 Adapun karakteristik saham preferen, yaitu : (1) Memiliki berbagai tingkat artinya dapat diterbitkan dengan karakteristik yang berbeda, (2) Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari saham biasa dalam hal pembagian dividen, (3) dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka dapat dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa, (4) Konvertibilitas, dapat ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan antara pemegang saham dan organisasi penerbit terbentuk.
PENILAIAN SAHAM
Adapun beberapa penilaian yang berhubungan dengan saham, yaitu :
1.      Nilai Buku
Nilai buku merupakan nilai saham menurut pembukuan perusahaan emiten. Nilai buku per lembar saham menunjukkan aktiva bersih yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham. Nilai buku per lembar saham adalah total ekuitas dibagi dengan jumlah saham yang beredar. Perhitungan nilai buku per lembar saham untuk dua macam kelas saham adalah sebagai berikut :
a.       Hitung nilai ekuitas saham preferen
b.      Hitung nilai ekuitas saham biasa
c.       Nilai buku saham biasa dihitung dengan membagi nilai ekuitas saham biasa dengan jumlah lembar saham biasa yang beredar.
Untuk menghitung nilai buku suatu saham, beberapa nilai yang berhubungan dengannya perlu juga untuk diketahui . nilai- nilai ini adalah nilai nominal, agio saham, nilai modal yang disetor dan laba yang ditahan.
a.       Nilai Nominal
Nilai nominal dari suatu saham merupakan nilai kewajiban yang ditetapkan untuk tiap- tiap lembar saham.
b.      Agio saham
Agio saham merupakan selisih yang dibayarkan oleh pemegang saham kepada perusahaan dengan nilai nominal sahamnya.
c.       Nilai Modal Disetor
Nilai modal setor merupakan total yang dibayar oleh pemegang saham kepada perusahaan emiten untuk ditukarkan dengan saham preferen atau saham biasa.
d.      Laba Ditahan
Laba ditahan merupakan laba yang tidak dibagikan kepada pemegang saham.

2.      Nilai Pasar
Nilai pasar (market value) berbeda dengan nilai buku. Jika nilai buku merupakan nilai yang dicatat pada saat saham dijual oleh perusahaan, maka nilai pasar adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai pasar itu ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham bersangkutan di pasar bursa.
3.      Nilai Intrinsik
Nilai intrinsik disebut juga nilai fundamental atau nilai seharusnya dari suatu saham. Terdapat dua macam analisis yang banyak digunakan untuk menentukan nilai sebenarnya dari sham adalah analisis sekuritas fundamental atau analisis perusahaan dan analisis teknis. Analisis fundamental menggunakan data fundamental, yaitu data yang berasal dari keuangan perusahaan, sedangkan analisis teknis menggunakan data pasar dari saham untuk menentukan nilai dari saham. Untuk analisis fundamental, ada dua pendekatan untuk menghitung nilai instrinsik saham, yaitu pendekatan nilai sekarang dan pendekatan PER.
a.       Pendekatan Nilai Sekarang
Pendekatan nilai sekarang juga disebut metode kapitalisasi laba karena melibatkan proses kapitalisasi nilai- nilai masa depan yang didiskontokan menjadi nilai sekarang. Jika investor percaya bahwa nilai dari perusahaan tergantung dari prospek perusahaan tersebut dimasa mendatang dan prospek ini merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan aliran kas dimasa depan, maka nilai perusahaan tersebut dapat ditentukan dengan mendidiskontokan nilai- nilai arus kas dimasa depan menjadi nilai sekarang.
b.      Pendekatan PER (price earnings ratio)
Salah satu pendekatan yang popular menggunakan nilai earnings untuk mengestimasi nilai intrinsic adalah pendekatan PER (price earnings ratio) atau disebut juga dengan pendekatan earnings multiplier. PER menunjukkan rasio dari harga saham terhadap earning. Ratio ini menunjukkan berapa besar investor menilai harga saham terhadap kelipatan dari earning.
ANALISIS TEKNIKAL  DAN ANALISIS FUNDAMENTAL
1.      Analisis Teknikal
Analisis teknikal adalah analisis sekuritas dengan menggunakan grafik harga dan volume historis. Analisis sekuritas yang dimaksud adalah pergerakan grafik harga saham, obligasi, option, future dan instrument keuangan lain.
Analisis teknikal menawarkan perkembangan teknik perdagangan saham (investasi jangka pendek) berdasarkan pengamatan dan pergerakan harga serta volume perdagangan masa lalu. Dengan membuat suatu tren atau pola atas grafik historis, seorang investor saham bisa membuat suatu keputusan untuk membeli atau menjual saham.
Analisis ini menganggap bahwa grafik masa lalu adalah pencerminan harapan, emosi dan consensus pasar. Jadi grafik ini menggambarkan perilaku investor melalui grafik harga historis, berharap pengguna analisis ini bisa menentukan pergerakan  harga saham di masa mendatang atau setidaknya bisa menentukan kapan harus membeli atau menjual sahamnya.
Adapun asumsi dasar dalam analisis teknikal, meliputi :
a.       Harga pasar ditentukan penawaran dan permintaan
b.      Permintaan dan penawaran dipengaruhi oleh banyak faktor, baik rasional maupun tidak
c.       Harga saham bergerak dalam tren terus menerus dan berlangsung cukup lama, meskipun ada fluktuasi kecil di pasar
d.      Perubahan tren disebabkan permintaan dan penawaran
e.       Pergeseran permintaan dan penawaran, tidak menjadi masalah mengapa terjadi, dapat dideteksi lambat atau cepat melalui chart transaksi
f.       Beberapa pola chart berulang dengan sendirinya.
Motto dasar yang bisa digunakan dalam analisis ini adalah“buy low sell high” atau“buy high sell higher”. Ibarat pedagang, pengguna analisis diharapkan bisa membeli saham dengan harga rendah dan menjual dengan harga yang lebih tinggi. Atau jika harga beli sudah terlanjur tinggi, mereka bisa menjualnya dengan harga yang lebih tinggi.

2.      Analisis Fundamental
Analisis fundamental adalah analisis sekuritas yang menggunakan data-data fundamental dan factor-faktor eksternal yang berhubungan dengan badan usaha. Data fundamental yang dimaksud adalah data keuangan, data pangsa pasar, siklus bisnis, dan sejenisnya. Sementara data factor eksternal yang berhubungan dengan badan usaha adalah kebijakan pemerintah, tingkat bunga, inflasi dan sejenisnya. Analisis fundamental akan menghasilkan kesimpulan apakah perusahaan saham tersebut layak dibeli atau tidak.
Analisis ini memiliki horizon jangka panjang karena analisis ini menggunakan data historis dan data masa depan berupa estimasi pertumbuhan perusahaan, estimasi perubahan ekonomi di masa mendatang dan berbagai  jenis estimasi lainnya yang dianggap dapat mempengaruhi kinerja dan kelangsungan usaha. Analisis fundamental dapat digunakan untuk melakukan investasi jangka panjang dan menilai kelayakan suatu saham.
Analisis ini mempelajari brosur atau data- data industry perusahaan, penjualan, kekayaan, pendapatan, produk dan penyerapan pasar, evaluasi manajemen perusahaan, membandingkan dengan pesaingnya, dan memperkirakan nilai intrinsic dari saham perusahaan tersebut.
Adapun model- model yang popular dalam analisis fundamental antara lain :
a.       Pendekatan PER (Price Earning Ratio)
PER dihitung dengan membagi harga saham pada suatu saat dengan EPS (Earing Per Share)
b.      Pendekatan dividend yield
Membagi dividen yang diharapkan dengan harga pasar saham yang bersangkutan
c.       Pendekatan net assets value
Membagi net assets perusahaan dengan jumlah lembar saham yang beredar.


OBLIGASI DAN PENILAIANNYA
1.      Pengertian Obligasi
Obligasi adalah utang jangka panjang yang akan dibayar kembali pada saat jatuh tempo dengan bunga yang tetap. Obligasi juga disebut pendapatan tetap. Obligasi di perdagangkan di pasar modal, khususnya di pasar obligasi. Di Indonesia di perdagangkan di Bursa Efek Surabaya.
Obligasi memiliki kode untuk membedakan satu obligasi dengan obligasi yang lain, untuk kepentingan pencairan dan organisasi data computer dan untuk menunjukkan karakter dari obligasinya. Obligasi dapat berupa serial bond dan term band atau kombinasi keduanya. Serial bond adalah suatu kelompok yang obligasinya akan jatuh tempo berurutan. Term bond adalah obligasi yang jatuh tempo bersamaan waktunya.
Obligasi dapat berupa coupon bond (obligasi kupon) dan pure-discout bond (obligasi dengan diskon murni). Coupon bond adalah obligasi yang membayar kupon. Kupon adalah bunga yang dibayarkan oleh obligasi untuk periode tertentu. Pure-discout bond merupakan obligasi yang tidak membayar kupon, sehingga obligasi dijual dengan harga diskon. Likuiditas atau marketability dari suatu obligasi menujukkan seberapa cepat investor dapat menjual obligasinya tanpa harus mengorbankan harga obligasinya. Salah satu pengukuran dari likuiditas obligasi adalah rentang permintaan dan penawaran.
Beberapa pengukuran digunakan untuk mengukur current yield, yield to maturity, dan yield to call. Hasil sekarang (current yield) diukur dengan nilai kupon setahun dibagi dengan nilai pasar obligasi saat ini. Hasil sampai maturity (yield to maturity) adalah tingkat return dari obligasi yang dibeli dengan harga pasar sekarang dan disimpan sampai jatuh tempo. Yield to maturity diperoleh dengan cara mencari tingkat diskonto yang menyebabkan nilai sekarang dari semua aliran kas sama dengan nilai pasar sekarang dari obligasi. Hasil sampai ditarik (yield to call) adalah return dari obligasi sekarang sampai obligasi ditarik kembali.
Hak tarik adalah hak penerbit obligasi untuk membayar obligasinya pada nilai pasar sewaktu-waktu sebelum jatuh tempo.Hak ini akan memberikan keuntungan kepada penerbit ini, akan tetapi sangat merugikan investor karena harga obligasi akan lebih rendah dibandingkan dengan obligasi sejenis yang tidak mempunyai hak tarik.
Rentang hasil obligasi dapat diukur dengan rentang obligasi, premium gagal dan premium resiko. Rentang obligasi adalah perbedaan antara yield to maturity yang dijanjikan dengan yield to maturity obligasi bebas gagal yang mempunyai nilai kupon dan waktu maturity yang sama. Premium gagal adalah perbedaan yield to maturity yang dijanjikan dengan yield to maturity yang diharapkan. Premium resiko adalah perbedaan antara yield to maturity yang diharapkan dengan yield to maturity obligasi bebas gagal yang mempunyai nilai kupon dan waktu maturity yang sama.

2.      Jenis- jenis Obligasi
Adapun jenis- jenis obligasi, yaitu :
1.      Menurut Cara Peralihan
a.       Obligasi atas unjuk
b.      Obligasi atas nama
2.      Menurut jaminan yang Diberikan / Hak Klaim
a.       Obligasi dengan jaminan
b.      Obligasi tanpa jaminan
3.      Menurut Cara Pembayaran Bunga
a.       Obligasi dengan bunga tetap
b.      Obligasi bunga tidak tetap
c.       Obligasi tanpa bunga
Terdapat beberapa macam obligasi ditinjau dari penerbitnya, diantaranya obligasi pemeritah (government bond), municipal bond, dan obligasi (corporate bond). Obligasi pemerintah adalah surat hutang yang diterbitkan oleh pemerintah untuk mendapatkan pinjaman dari masyarakat. Municipal bond adalah obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah untuk mendapatkan pembiayaan modal seperti pembangunan jalanraya, rumah sakit dan lain sebagainya. Obligasi perusahaan adalah surat utang jangka panjang yang dikeluarkan oleh perusahaan swasta. Obligasi perusahaan biasanya dilindungi bond indenture, yaitu janji perusahaan penerbit obligasi untuk mematuhi ketentuan yang tertulis kepada pihak yang terpercaya (trustee). Trustee ini biasanya adalah suatu bank atau perusahaan trust yang mewakili pemegang obligasi.

3.      Penilaian Obligasi
Nilai obligasi dapat berupa bila imaturity, nilai pasar dan nilai intrinsic. Nilai maturity disebut juga nilai jatuh tempo yaitu nilai yang dijanjikan akan dibayar pada saat obligasi jatuh tempo, biasanya juga mewakili nilai nominal atau nilai pasar atau nilai tampang yang sudah ditentukan perlembarnya. Nilai pasar obligasi adalah nilai jual obligasi yang terdaftar di pasar modal pada saat tertentu. Nilai intrinsik atau nilai fundamental atau nilai sesungguhnya dari suatu obligasi adalah perkiraan nilai sebenarnya dari suatu obligasi.

Proses penilaian obligasi memerlukan 3 komponen informasi, yaitu :
a.       Jumlah cash flow yang diterima investor, atau penerimaan bunga periodik dan nilai nominal pada jatuh temponya.
b.      Tanggal jatuh tempo obligasi
c.       Tingkat return yang diharapkan investor
Teorema penilaian obligasi akan menjelaskan bagaimana hubungan antara harga obligasi akibat perubahan-perubahan suku bunga, maturity, dan nilai kupon. Untuk ilustrasi akan digunakan suatu obligasi dengan tingkat kupon sebesar 14% setahun dengan nilai parnya sebesar Rp 1 juta dibayar pada saat jatuh tempo. Harga obligasi akan berubah dengan berubahnya suku bunga dan lamanya maturity.Hasil pasar atau market yield menunjukkan hubungan antara perubahan suku bunga terhadap harga obligasi.
Malkiel (1962) memperkenalkan 5 teorema tentang hubungan antara harga-harga obligasi dengan hasil-hasilnya (yields). Teorema ini disebut dengan Malkiel’s bond theorems.
1.      Teorema 1. Harga dari obligasi akan bergerak berlawanan dengan hasil pasar(market yield)
Seperti halnya hubungan suku bunga(market yield) dengan harga saham, hubungan suku bunga dengan harga obligasi dengan bunga(kupon) tetap adalah berlawanan arah, yaitu semakin meningkatnya(menurunnya) suku bunga, semakin menurunnya(menaiknya) harga obligasi.
2.      Teorema 2. Dengan maturity konstan, penurunan suku bunga akan menaikkan harga obligasi dengan basis persentasi lebih besar dibandingkan dengan peningkatkan suku bunga yang sama besarnya yang akan menurunkan harga obligasi.
3.      Teorema 3. Untuk suatu perubahan suku bunga yang tertentu, besarnya perubahan harga obligasi akan berhubungan positif dengan waktu maturiti yaitu semakin lama maturitinya semakin besar perubahan harga obligasinya.
4.      Teorema 4. Perubahan harga yang terjadi akibat hubungan antara maturity obligasi dan volatilitas harganya akan semakin besar dengan tingkat menurun (increast at a dimishing rate) sejalan dengan meningkatnya meturiti.
5.      Teorema 5. Presentasi perubahan harga obligasi akibat dari perubahan suku bunga akan lebih kecil jika tingkat kupon lebih tinggi.


4.      Risiko Obligasi
Walaupun obligasi lebih rendah risikonya dibandingkan dengan saham, tetapi obligasi tetap aktiva berisiko. Risiko dari obligasi adalah Risiko dari obligasi adalah kemungkinan obligasi tidak terbayar (default). Peringkat obligasi (bond rating) dapat digunakan sebagai proksi dari risiko obligasi. Di Tabel 6.1 terlihat bahwa obligasi Astra Graphia I yang diterbitkan pada tahun 2003 mempunyai rating A.s
Peringkat
Keterangan
AAA

AA

A


BBB


BB,B,
CCC,CC,C

D

+atau-
Mempunyai kemampuan sangat kuat untuk membayar bunga-bunga dan membayar kembali prinsipal
Mempunyai kemampuan kuat untuk membayar bunga-bunga dan membayar kembali prinsipal.
Mempunyai kemampuan kuat untuk membayar bunga-bunga dan membayar kembali principal tetapi lebih rentan terhadap kondisi-kondisi yang berubah terbalik dibandingkan dengan kasus AA.
Mempunyai kemampuan cukup untk membayar bunga-bunga da membayar kembali principal. Bahkan leboh rentan terhadap kondisi-kondisi yang berubah terbalik dibandingkan obligasi-obligasi peringkat A
Dianggap spekulatif terhadap kemampuan untuk membayar bunga-bunga dan membayar kembali prinsipal. BB menunjukkan tingkat terendah dari spekulasi dan C menunjukkan tingkat tertinggi dari spekulasi.
Gagal (default). Pembayaran bunga-bunga dan pembayaran kembali prinsipal tertunggak.
Dapat digunakan untuk menunjukkan posisi relative di dalam suatu kategori.
Peringkat obligasi(bond rating) adalah symbol-simbol karakter yang diberikan oleh agen peringkat untuk menunjukkan risiko obligasi.





DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Kamaruddin. 2004. Dasar- Dasar Manajemen Investasi dan Portofolio.
            Jakarta : Rineka Cipta
Hartono, Jogianto. 2010. Teori Fortofolio dan Analisis Investasi edisi ketujuh.
            Yogyakarta: BPFE.
Kasmir. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : Fajar Interpratama Offset.
Sulistiawan, Dedhy.,Liliana.2007.Analisis Teknikal Modern Pada Perdagangan Sekuritas.
            Yogyakarta:C.V Andi Offset.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar