SURAT BERHARGA DI PASAR MODAL
PASAR MODAL
Dalam arti sempit pengertian pasar merupakan
tempat para penjual dan pembeli bertemu untk melakukan transaksi. Artinya
pembeli dan penjual langsung bertemu untuk melakukan transaksi dalam suatu
lokasi tertentu. Namun, dalam arti luas pengertian pasar merupakan tempat
melakukan transaksi antara pembeli dan penjual, dimana pembeli dan penjual tidak
harus bertemu dalam suatu tempat atau bertemu secara langsung, tetapi dapat
dilakukan melalui sarana informasi yang ada.
Pengertian pasar modal secara umum merupakan
suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi
dalam rangka memperoleh modal. Penjual dalam pasar modal adalah perusahaan yang
memerlukan modal (emiten), sehingga mereka berusaha untuk menjual efek- efek di
pasar modal. Sedangkan pembeli (investor) adalah pihak yang ingin membeli modal
di perusahaan untuk memperoleh keuntungan.
Modal yang diperdagangkan dalam pasar modal
merupakan modal yang bila diukur dari waktunya merupakan modal jangka panjang.
Oleh karena itu, bagi emiten sangat menguntungkan mengingat masa
pengembaliannya relative panjang, baik yang bersifat kepemilikan maupun
bersifat utang. Modal bersifat kepemilikan jangka waktunya sampai perusahaan
dibubarkan. Sedangkan modal yang bersifat utang, jangka waktunya relative
terbatas, dalam waktu tertentu dan dapat pula dialihkan ke pemilik lain jika memang
sudah tidak dibutuhkan lagi sebagaimana halnya modal yang bersifat kepemilikan.
Instrument pasar modal yang diperdagangkan
berbentuk surat- surat berharga yang dapat diperjualbelikan kembali oleh
pemiliknya, baik instrument pasar modal yang bersifat kepemilikan diwujudkan
dalam bentuk saham, sedangkan yang bersifat utang diwujudkan dalam bentuk
obligasi.
SAHAM DAN JENIS- JENISNYA
1.
Pengertian saham
Saham adalah
surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan terhadap
suatu perusahaan. Pengertian saham ini artinya adalah surat berharga yang
dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) atau
yang biasa disebut emiten. Saham menyatakan bahwa pemilik saham tersebut adalah
juga pemilik sebagian dari perusahaan itu. Dengan demikian kalau seorang investor membeli saham, maka ia
pun menjadi pemilik atau pemegang saham perusahaan.
2. Jenis-jenis
Saham
a. Berdasarkan Cara Peralihannya
Jika dilihat dari
cara peralihannya, saham dapat dibedakan menjadi dua macam diantaranya di bawah
ini:
1.
Bearer stock
Saham yang tidak ditulis
nama dari pemiliknya, tujuannya supaya mudah untuk dipindahtangankan dari
suatu investor ke investor yang lainnya.
2.
Registered stock
Saham yang ditulis nama
siapa pemilik dari saham tersebut, yang dimana cara untuk peralihannya harus
melalui cara atau prosedur tertentu.
b.
Berdasarkan kemampuan hak klaim
1.
Saham Biasa (Common stock)
Saham biasa merupakan pemilik
sebenarnya dari perusahaan. Mereka menanggung risiko dan mendapatkan keuntungan. Pada saat
kondisi perusahaan jelek, mereka tidak menerima dividen. Dan sebaliknya, pada
saat kondisi perusahaan baik, mereka dapat memperoleh dividen yang lebih besar
bahkan saham bonus. Pemegang saham biasa ini memiliki hak suara dalam RUPS
(rapat umum pemegang saham) dan ikut menentukan kebijakan perusahaan. Jika
perusahaan dilikuidasi, pemegang saham biasa akan membagi sisa aset perusahaan
setelah dikurangi bagian pemegang saham preferen.
Adapun karakteristik dari saham biasa, yaitu :
(1) Hak suara pemegang saham dapat memillih dewan
komisaris, (2) Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru, (3) Tanggung jawab
terbatas,
pada jumlah yang diberikan saja.
2. Saham Preferen
(Preferred stock)
Selain saham biasa kita juga mengenal adanya saham preferen.
Sesuai namanya, saham preferen ini mendapatkan hak istimewa dalam pembayaran
dividen dibanding saham biasa.
Adapun
karakteristik saham preferen, yaitu : (1) Memiliki
berbagai tingkat artinya dapat diterbitkan dengan karakteristik yang berbeda, (2) Tagihan
terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari
saham biasa dalam hal pembagian dividen, (3) dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari
periode sebelumnya maka dapat dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu
dari saham biasa, (4) Konvertibilitas, dapat ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan
antara pemegang saham dan organisasi penerbit terbentuk.
PENILAIAN SAHAM
Adapun
beberapa penilaian yang berhubungan dengan saham, yaitu :
1. Nilai Buku
Nilai buku merupakan nilai saham menurut pembukuan perusahaan
emiten. Nilai buku per lembar saham menunjukkan aktiva bersih yang dimiliki
oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham. Nilai buku per lembar
saham adalah total ekuitas dibagi dengan jumlah saham yang beredar. Perhitungan
nilai buku per lembar saham untuk dua macam kelas saham adalah sebagai berikut
:
a.
Hitung nilai
ekuitas saham preferen
b.
Hitung nilai
ekuitas saham biasa
c.
Nilai buku saham
biasa dihitung dengan membagi nilai ekuitas saham biasa dengan jumlah lembar
saham biasa yang beredar.
Untuk menghitung nilai buku suatu saham, beberapa
nilai yang berhubungan dengannya perlu juga untuk diketahui . nilai- nilai ini
adalah nilai nominal, agio saham, nilai modal yang disetor dan laba yang
ditahan.
a. Nilai Nominal
Nilai nominal dari suatu saham merupakan nilai
kewajiban yang ditetapkan untuk tiap- tiap lembar saham.
b. Agio saham
Agio saham merupakan selisih yang dibayarkan oleh
pemegang saham kepada perusahaan dengan nilai nominal sahamnya.
c. Nilai Modal Disetor
Nilai modal setor merupakan total yang dibayar oleh
pemegang saham kepada perusahaan emiten untuk ditukarkan dengan saham preferen
atau saham biasa.
d. Laba Ditahan
Laba ditahan merupakan laba yang tidak dibagikan
kepada pemegang saham.
2. Nilai Pasar
Nilai pasar (market
value) berbeda dengan nilai buku. Jika nilai buku merupakan nilai yang
dicatat pada saat saham dijual oleh perusahaan, maka nilai pasar adalah harga
saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh
pelaku pasar. Nilai pasar itu ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham
bersangkutan di pasar bursa.
3. Nilai
Intrinsik
Nilai intrinsik disebut juga nilai fundamental atau
nilai seharusnya dari suatu saham. Terdapat dua macam analisis yang banyak
digunakan untuk menentukan nilai sebenarnya dari sham adalah analisis sekuritas
fundamental atau analisis perusahaan dan analisis teknis. Analisis fundamental
menggunakan data fundamental, yaitu data yang berasal dari keuangan perusahaan,
sedangkan analisis teknis menggunakan data pasar dari saham untuk menentukan nilai
dari saham. Untuk analisis fundamental, ada dua pendekatan untuk menghitung
nilai instrinsik saham, yaitu pendekatan nilai sekarang dan pendekatan PER.
a.
Pendekatan Nilai
Sekarang
Pendekatan nilai sekarang juga disebut metode
kapitalisasi laba karena melibatkan proses kapitalisasi nilai- nilai masa depan
yang didiskontokan menjadi nilai sekarang. Jika investor percaya bahwa nilai
dari perusahaan tergantung dari prospek perusahaan tersebut dimasa mendatang
dan prospek ini merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan aliran kas
dimasa depan, maka nilai perusahaan tersebut dapat ditentukan dengan
mendidiskontokan nilai- nilai arus kas dimasa depan menjadi nilai sekarang.
b.
Pendekatan PER (price earnings ratio)
Salah satu pendekatan yang popular menggunakan nilai earnings untuk mengestimasi nilai
intrinsic adalah pendekatan PER (price
earnings ratio) atau disebut juga dengan pendekatan earnings multiplier. PER menunjukkan rasio dari harga saham
terhadap earning. Ratio ini menunjukkan berapa besar investor menilai harga
saham terhadap kelipatan dari earning.
ANALISIS
TEKNIKAL DAN ANALISIS FUNDAMENTAL
1.
Analisis
Teknikal
Analisis teknikal adalah analisis
sekuritas dengan menggunakan grafik harga dan volume historis. Analisis
sekuritas yang dimaksud adalah pergerakan grafik harga saham, obligasi, option,
future dan instrument keuangan lain.
Analisis teknikal menawarkan perkembangan
teknik perdagangan saham (investasi jangka pendek) berdasarkan pengamatan dan
pergerakan harga serta volume perdagangan masa lalu. Dengan membuat suatu tren
atau pola atas grafik historis, seorang investor saham bisa membuat suatu
keputusan untuk membeli atau menjual saham.
Analisis ini menganggap bahwa grafik
masa lalu adalah pencerminan harapan, emosi dan consensus pasar. Jadi grafik
ini menggambarkan perilaku investor melalui grafik harga historis, berharap
pengguna analisis ini bisa menentukan pergerakan harga saham di masa mendatang atau setidaknya
bisa menentukan kapan harus membeli atau menjual sahamnya.
Adapun asumsi dasar dalam
analisis teknikal, meliputi :
a.
Harga pasar
ditentukan penawaran dan permintaan
b.
Permintaan dan
penawaran dipengaruhi oleh banyak faktor, baik rasional maupun tidak
c.
Harga saham
bergerak dalam tren terus menerus dan berlangsung cukup lama, meskipun ada
fluktuasi kecil di pasar
d.
Perubahan tren
disebabkan permintaan dan penawaran
e.
Pergeseran
permintaan dan penawaran, tidak menjadi masalah mengapa terjadi, dapat
dideteksi lambat atau cepat melalui chart transaksi
f.
Beberapa pola
chart berulang dengan sendirinya.
Motto dasar yang bisa digunakan dalam
analisis ini adalah“buy low sell high” atau“buy high sell higher”. Ibarat pedagang,
pengguna analisis diharapkan bisa membeli saham dengan harga rendah dan menjual
dengan harga yang lebih tinggi. Atau jika harga beli sudah terlanjur tinggi,
mereka bisa menjualnya dengan harga yang lebih tinggi.
2.
Analisis
Fundamental
Analisis fundamental adalah analisis
sekuritas yang menggunakan data-data fundamental dan factor-faktor eksternal
yang berhubungan dengan badan usaha. Data fundamental yang dimaksud adalah data
keuangan, data pangsa pasar, siklus bisnis, dan sejenisnya. Sementara data
factor eksternal yang berhubungan dengan badan usaha adalah kebijakan
pemerintah, tingkat bunga, inflasi dan sejenisnya. Analisis fundamental akan
menghasilkan kesimpulan apakah perusahaan saham tersebut layak dibeli atau
tidak.
Analisis ini memiliki horizon jangka
panjang karena analisis ini menggunakan data historis dan data masa depan
berupa estimasi pertumbuhan perusahaan, estimasi perubahan ekonomi di masa
mendatang dan berbagai jenis estimasi
lainnya yang dianggap dapat mempengaruhi kinerja dan kelangsungan usaha.
Analisis fundamental dapat digunakan untuk melakukan investasi jangka panjang
dan menilai kelayakan suatu saham.
Analisis ini mempelajari
brosur atau data- data industry perusahaan, penjualan, kekayaan, pendapatan,
produk dan penyerapan pasar, evaluasi manajemen perusahaan, membandingkan
dengan pesaingnya, dan memperkirakan nilai intrinsic dari saham perusahaan
tersebut.
Adapun model- model yang
popular dalam analisis fundamental antara lain :
a.
Pendekatan PER (Price Earning Ratio)
PER
dihitung dengan membagi harga saham pada suatu saat dengan EPS (Earing Per Share)
b.
Pendekatan dividend yield
Membagi
dividen yang diharapkan dengan harga pasar saham yang bersangkutan
c.
Pendekatan net assets value
Membagi net
assets perusahaan dengan jumlah lembar saham yang beredar.
OBLIGASI DAN
PENILAIANNYA
1. Pengertian
Obligasi
Obligasi adalah
utang jangka panjang yang akan dibayar kembali pada saat jatuh tempo dengan
bunga yang tetap. Obligasi juga disebut pendapatan tetap. Obligasi di
perdagangkan di pasar modal, khususnya di pasar obligasi. Di Indonesia di
perdagangkan di Bursa Efek Surabaya.
Obligasi
memiliki kode untuk membedakan satu obligasi dengan obligasi yang lain, untuk
kepentingan pencairan dan organisasi data computer dan untuk menunjukkan
karakter dari obligasinya. Obligasi dapat berupa serial bond dan term
band atau kombinasi keduanya. Serial bond adalah suatu kelompok yang
obligasinya akan jatuh tempo berurutan. Term bond adalah obligasi yang
jatuh tempo bersamaan waktunya.
Obligasi dapat
berupa coupon bond (obligasi kupon) dan pure-discout bond
(obligasi dengan diskon murni). Coupon bond adalah obligasi yang
membayar kupon. Kupon adalah bunga yang dibayarkan oleh obligasi untuk periode
tertentu. Pure-discout bond merupakan obligasi yang tidak membayar
kupon, sehingga obligasi dijual dengan harga diskon. Likuiditas atau marketability dari suatu obligasi
menujukkan seberapa cepat investor dapat menjual obligasinya tanpa harus
mengorbankan harga obligasinya. Salah satu pengukuran dari likuiditas obligasi
adalah rentang permintaan dan penawaran.
Beberapa
pengukuran digunakan untuk mengukur current yield, yield to maturity, dan
yield to call. Hasil sekarang (current yield) diukur dengan nilai
kupon setahun dibagi dengan nilai pasar obligasi saat ini. Hasil sampai
maturity (yield to maturity) adalah tingkat return dari obligasi yang
dibeli dengan harga pasar sekarang dan disimpan sampai jatuh tempo. Yield to
maturity diperoleh dengan cara mencari tingkat diskonto yang menyebabkan
nilai sekarang dari semua aliran kas sama dengan nilai pasar sekarang dari
obligasi. Hasil sampai ditarik (yield to call) adalah return dari
obligasi sekarang sampai obligasi ditarik kembali.
Hak tarik adalah
hak penerbit obligasi untuk membayar obligasinya pada nilai pasar sewaktu-waktu
sebelum jatuh tempo.Hak ini akan memberikan keuntungan kepada penerbit ini,
akan tetapi sangat merugikan investor karena harga obligasi akan lebih rendah
dibandingkan dengan obligasi sejenis yang tidak mempunyai hak tarik.
Rentang hasil
obligasi dapat diukur dengan rentang obligasi, premium gagal dan premium
resiko. Rentang obligasi adalah perbedaan antara yield to maturity yang
dijanjikan dengan yield to maturity obligasi bebas gagal yang mempunyai
nilai kupon dan waktu maturity yang sama. Premium gagal adalah perbedaan yield
to maturity yang dijanjikan dengan yield to maturity yang
diharapkan. Premium resiko adalah perbedaan antara yield to maturity yang
diharapkan dengan yield to maturity obligasi bebas gagal yang mempunyai
nilai kupon dan waktu maturity yang sama.
2. Jenis-
jenis Obligasi
Adapun
jenis- jenis obligasi, yaitu :
1. Menurut Cara Peralihan
a.
Obligasi atas
unjuk
b.
Obligasi atas
nama
2. Menurut jaminan yang Diberikan / Hak Klaim
a.
Obligasi dengan
jaminan
b.
Obligasi tanpa
jaminan
3. Menurut Cara Pembayaran Bunga
a.
Obligasi dengan
bunga tetap
b.
Obligasi bunga
tidak tetap
c.
Obligasi tanpa
bunga
Terdapat
beberapa macam obligasi ditinjau dari penerbitnya, diantaranya obligasi
pemeritah (government bond), municipal bond, dan obligasi (corporate
bond). Obligasi pemerintah adalah surat hutang yang diterbitkan oleh
pemerintah untuk mendapatkan pinjaman dari masyarakat. Municipal bond adalah
obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah untuk mendapatkan pembiayaan
modal seperti pembangunan jalanraya, rumah sakit dan lain sebagainya. Obligasi
perusahaan adalah surat utang jangka panjang yang dikeluarkan oleh perusahaan
swasta. Obligasi perusahaan biasanya dilindungi bond indenture, yaitu
janji perusahaan penerbit obligasi untuk mematuhi ketentuan yang tertulis
kepada pihak yang terpercaya (trustee). Trustee ini biasanya
adalah suatu bank atau perusahaan trust yang mewakili pemegang obligasi.
3. Penilaian
Obligasi
Nilai obligasi
dapat berupa bila imaturity, nilai
pasar dan nilai intrinsic. Nilai maturity disebut juga nilai jatuh tempo yaitu
nilai yang dijanjikan akan dibayar pada saat obligasi jatuh tempo, biasanya
juga mewakili nilai nominal atau nilai pasar atau nilai tampang yang sudah
ditentukan perlembarnya. Nilai pasar obligasi adalah nilai jual obligasi yang
terdaftar di pasar modal pada saat tertentu. Nilai intrinsik atau nilai fundamental
atau nilai sesungguhnya dari suatu obligasi adalah perkiraan nilai sebenarnya
dari suatu obligasi.
Proses
penilaian obligasi memerlukan 3 komponen informasi, yaitu :
a. Jumlah cash flow
yang diterima investor, atau penerimaan bunga periodik dan nilai nominal pada
jatuh temponya.
b. Tanggal jatuh tempo obligasi
c. Tingkat return yang diharapkan investor
Teorema
penilaian obligasi akan menjelaskan bagaimana hubungan antara harga obligasi
akibat perubahan-perubahan suku bunga, maturity, dan nilai kupon. Untuk
ilustrasi akan digunakan suatu obligasi dengan tingkat kupon sebesar 14%
setahun dengan nilai parnya sebesar Rp 1 juta dibayar pada saat jatuh tempo.
Harga obligasi akan berubah dengan berubahnya suku bunga dan lamanya
maturity.Hasil pasar atau market yield menunjukkan
hubungan antara perubahan suku bunga terhadap harga obligasi.
Malkiel
(1962) memperkenalkan 5 teorema tentang hubungan antara harga-harga obligasi
dengan hasil-hasilnya (yields). Teorema
ini disebut dengan Malkiel’s bond
theorems.
1. Teorema
1. Harga dari obligasi akan bergerak berlawanan dengan hasil pasar(market yield)
Seperti
halnya hubungan suku bunga(market yield) dengan
harga saham, hubungan suku bunga dengan harga obligasi dengan bunga(kupon)
tetap adalah berlawanan arah, yaitu semakin meningkatnya(menurunnya) suku
bunga, semakin menurunnya(menaiknya) harga obligasi.
2. Teorema
2. Dengan maturity konstan, penurunan suku bunga akan menaikkan harga obligasi
dengan basis persentasi lebih besar dibandingkan dengan peningkatkan suku bunga
yang sama besarnya yang akan menurunkan harga obligasi.
3. Teorema
3. Untuk suatu perubahan suku bunga yang tertentu, besarnya perubahan harga
obligasi akan berhubungan positif dengan waktu maturiti yaitu semakin lama
maturitinya semakin besar perubahan harga obligasinya.
4. Teorema
4. Perubahan harga yang terjadi akibat hubungan antara maturity obligasi dan
volatilitas harganya akan semakin besar dengan tingkat menurun (increast at a dimishing rate) sejalan
dengan meningkatnya meturiti.
5. Teorema
5. Presentasi perubahan harga obligasi akibat dari perubahan suku bunga akan
lebih kecil jika tingkat kupon lebih tinggi.
4. Risiko
Obligasi
Walaupun
obligasi lebih rendah risikonya dibandingkan dengan saham, tetapi obligasi
tetap aktiva berisiko. Risiko dari obligasi adalah Risiko dari obligasi adalah
kemungkinan obligasi tidak terbayar (default).
Peringkat obligasi (bond rating)
dapat digunakan sebagai proksi dari risiko obligasi. Di Tabel 6.1 terlihat
bahwa obligasi Astra Graphia I yang diterbitkan pada tahun 2003 mempunyai
rating A.s
Peringkat
|
Keterangan
|
AAA
AA
A
BBB
BB,B,
CCC,CC,C
D
+atau-
|
Mempunyai kemampuan sangat kuat
untuk membayar bunga-bunga dan membayar kembali prinsipal
Mempunyai kemampuan kuat untuk
membayar bunga-bunga dan membayar kembali prinsipal.
Mempunyai kemampuan kuat untuk
membayar bunga-bunga dan membayar kembali principal tetapi lebih rentan
terhadap kondisi-kondisi yang berubah terbalik dibandingkan dengan kasus AA.
Mempunyai kemampuan cukup untk
membayar bunga-bunga da membayar kembali principal. Bahkan leboh rentan
terhadap kondisi-kondisi yang berubah terbalik dibandingkan obligasi-obligasi
peringkat A
Dianggap spekulatif terhadap
kemampuan untuk membayar bunga-bunga dan membayar kembali prinsipal. BB
menunjukkan tingkat terendah dari spekulasi dan C menunjukkan tingkat
tertinggi dari spekulasi.
Gagal (default). Pembayaran bunga-bunga dan pembayaran kembali prinsipal
tertunggak.
Dapat digunakan untuk menunjukkan
posisi relative di dalam suatu kategori.
|
Peringkat
obligasi(bond rating) adalah
symbol-simbol karakter yang diberikan oleh agen peringkat untuk menunjukkan
risiko obligasi.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Kamaruddin. 2004. Dasar- Dasar Manajemen Investasi dan
Portofolio.
Jakarta : Rineka Cipta
Hartono,
Jogianto. 2010. Teori Fortofolio dan
Analisis Investasi edisi ketujuh.
Yogyakarta: BPFE.
Kasmir. 2012. Bank
dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : Fajar Interpratama
Offset.
Sulistiawan,
Dedhy.,Liliana.2007.Analisis Teknikal
Modern Pada Perdagangan Sekuritas.
Yogyakarta:C.V Andi Offset.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar