PANCASILA SEBAGAI SUATU SISTEM
FILSAFAT DAN PERBEDAANNYA DENGAN LIBERALISME DAN KOMUNISME
5.1
PEMBUKTIAN PANCASILA
SEBAGAI SUATU SISTEM FILSAFAT
Pancasila
pernah menjadi suatu pertanyaan , yaitu apakah
pancasila merupakan suatu filsafat? , pertanyaan ini menjadi suatu
perdebatan hangat selama siding-sidang konstituante sekitar tahun 1957. Sebelum
menjawab pertanyaan tersebut kita harus mengemukakan makna dari pandangan
hidup, karena pancasila itu merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia. Tiap
manusia tentu mempunyai pandangan hidup , yaitu cara ia sendiri memandang hidup
itu, tujuan hidupnya, dan cara menjalani hidupnya. Sehubungan dengan hal
tersebut , Manuel Valesques (
2005:4) mengemukakan darimana filsafat muncul dan sejumlah pertanyaan filsafat.
Ini adalah pertanyaan filosofis mengenai mengapa kami ada disini, siapa
sebenarnya kami ini, apakah Tuhan ada dan seperti apa Tuhan itu,mengapa ada
kepedihan, kejahatan, kesedihan, keberpisahan , teman dekat dibunuh , apakah
ada kehidupan sesudah kematian, apakah cinta dan persahabatan sejati, apakah
moral yang baik dan buruk hanya semata- mata berdasarkan pendapat pribadi,
dsb?. Semua pertanyaan itu berkenaan dengan manusia dan hidup manusia.
Gloriel
Academic Enclyclopedia , Volume 15, 1985 :240 juga mengemukakan ada tiga
pertanyaan filsafat yaitu, Perbedaan antara penampakan dengan realitas ? , Apakah
kebenaran itu? , Pertanyaan tentang nilai, apakah yang disebut baik dan apakah
bedanya dengan yang disebut buruk atau jahat, apakah keindahan itu?
Filsafat
memang tidak mencari kebenaran yang bersifat kuantitatif, melainkah bersifat
kualitatif, bukan kebenaran yang bersifat spesifikatau factual , melainkan
menyeluruh atau utuh. Bukan hanya kebenaranyang hanya berlaku sementara,
melainkan bersifat relative tetap.
Setelah manusia dewasa tentu makin
banyak muncul pertanyaan , yang tidak semuanya bisa dijawab. Tetapi paling
tidak manusia harus mengetahui tentang tujuan hidupnya. Jadi kalau manusia
tidak memahami tujuan hidupnya , maka hidup itu akan sia-sia belaka karena
mungkin saja ia kehilangan arah dalam perjalanan hidupnya.
Kata filsafat berasal dari bahasa
Yunani “ fhilosophia” yang artinya cinta kearifan. Phytagoras adalah orang
pertama yang menyebut dirinya philosophos. Ia tidak menyebut dirinya sebagai
orang yang arif , tetapi mencintai dan karenanya mencari kearifan dalam hidup.
Bagi
kaum Phitagirean, berfilsafat bukan semata-mata karena alasan ilmiah, tetapi
mereka mempraktikan filsafat sebagai pegangan hidup.
Glorier Academic Encyclopedia (Volume 15, 1985 :240)
menyatakan bahwa makna filsafat mencangkup
juga:
Ø Studi
tentang kebenaran atau prinsip-prinsip yang menjadi dasar pengetahuan, ada ,
dan realitas
Ø System
aliran filsafat
Ø Evaluasi
kritis terhadap doktrin aliran filsafat
Ø Studi
tentang prinsip-prinsip dari suatu cabang pengetahuan
Ø Prinsip-prinsip
yang menjadi pedoman dalam masalah-masalah praktis.
Jadi,
pertama –tama filsafat itu harus dipahami, selanjutnya diterima dan dimiliki ,
sehingga timbul niat untuk melaksanakannya.
Suatu
bangsa sebagai kumpulan individu pasti mempunyai nilai-nilai yang dijunjung
tinggi sebagai kultur normative yang membrikan arah setiap keputusan dan
kegiatannya. Tanpa pandangan hidup, suatu bangsa akan mudah goyah dan kehilangan pegangan dalam memecahkan
masalah-masalah yang dihadapinya. Pancasila sudah sejak dahulu berakar pada
sosio budaya bangsa Indonesia sehingga
merupakan kepribadian bangsa. Hal ini telah memberikan corak dan cirri khas
Bangsa Indonesia yang dapat
membedakannya dengan bangsa- bangsa lain di dunia. Pandangan hidup bangsa ini
kemudian dikukuhkan dan ditingkatkan menjadi dasar Negara , yang merupakan
sumber dari segala sumber hukum. Hal ini secara resmi dilakukan pada siding
PPKI Tanggal 18 Agustus 1995, yang merupakan perjanjian luhur bangsa Indonesia.
Jadi konsekuensi kedudukan Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar Negara ialah bahwa Pancasila bukan
hany mengatur kehidupan bernegara tetapi juga kehidupan bermasyarakat dan
berbangsa.
PANDANGAN HIDUP BANGSA INDONESIA
PANDANGA
BUNG KARNO
Dalam
pidato Bung Karno dihadapan sidang
BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945 untuk pertama kalinya Pancasila dirumuskan
secara rinci sebagai rancangan dasar Negara yang akan dibentuk. Dengan demikian
, Pancasila sebagai filsafat implicit telah ditingkatkan menjadi filsafat
sistematis.
PANDANGAN
MUHAMAD YAMIN.
Muh.
Yamin memberikan pembuktian dalam bukunya yang berjudul Sistem Falsafah Pancasila . Beliau mengambil pangkal tolak
pembuktian dari definisi filsafat dan semboyan pada lambang Garuda
Pancasila melalui konteks Pembukaan UUD
NRI 1945. Sila pertama yakni Ketuhanan Yang Maha Esa diturunkan melalui
penghayatan terhadap ajaran-Nya yang terdapat pada kitab suci masing-masing
agama. Sementara keempat sila lainnya merupakan pengetahuan yang bersumber dari
hikmah kebijaksanaan manusi sendiri. Jadi Pancasila benar- benar tersusun
dengan syarat- syarat filsafat yang sesungguhnya.
PANDANGAN
NOTONEGORO
Pembuktian
berikutnya diberikan oleh Prof. Dr. Notonagoro pada seminar Pancasila di
Universitas Gajah Mada pada tahun 1959, ditengah-tengah hangatnya perdebatan
dalam sidang Konstituante mengenai dasar
Negara. Suatu dasar filsafat Negara harus merupakan satu kesatuan , boleh
tersusun atas bagian- bagian , tetapi bagian- bagian itu tidak boleh saling
bertentangan . Oleh karena itu semuanya harus bersama- sama menyusun satu hal
yang baru dan utuh sehingga susunan Pancasila bersifat hierarkis-piramidal. Jadi
Pancasila itu merupakan satu kesatuan.
PANDANGAN
SOEDIMAN KARTOHADIPRODJO
Pembuktian
dari Soediman Kartohadiprodjo sebenarnya tidak jauh berbeda dengan pandangan
Notonegoro. Beliau mengambil pangkal tolak hukum adat sebagai pancaran jiwa
bangsa dan diuraikannya dalam bukunya Beberapa
Pikiran Sekitar Pancasila . Pancasila merupakan filsafat , yaitu filsafat
bangsa dan dasar Negara , sehingga sesuai dengan arti filsafat , pengertian
yang diberikan pada Pancasila harus merupakan satu rangkaian pikiran yang bulat.
Jadi pikiran yang berpangkal pada kesatuan dalam perbedaan dan perbedaan dalam
kesatuan inilah yang merupakan pikiran yang terdapat dalam filsafat pancasila.
PANDANGAN
SOEHARTO
Dalam
berbagai kesempatan Presiden Soeharto selalu mengetengahkan pandangannya
mengenai Pancasila , seperti pada peringatan kelahiran Pancasila tahun 1967 dan
tahun 1968. Suatu bangsa memang harus mempunyai satu pandangan hidup, falsafah
hidup, agar dengan demikian bangsa itu melihat dengan jelas semua persoalan
yang dihadapinya dan kearah mana tujuan hidup yang akan dicapainya. Tanpa
pegangan hidup itu suatu bangsa dapat terombang- ambing oleh berbagai
masalah-masalah besar yang dihadapinya,baik masalah- masalah dalam negeri
maupun masalah- masalah luar negeri . Tanpa pegangan hidup yang kuat dan tepat,
suatu bangsa akan goyah . Pegangan hidup itu sangat perlu , buat masa kini
maupun masa depan, lebih-lebih bagi bangsa Indonesia yang dalam pertumbuhannya
selalu mengalami coba-cobaan yang berat ( Soeharto, 1976: 13)
5.2 MAKNA DAN IMPLIKASI KEDUDUKAN
PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP BANGSA DAN DASAR FILSAFAT NEGARA
5.2.1 Pancasila Sebagai Pandangan Hidup
Pancasila sebagai sistem nilai budaya telah bersemi dan
tumubuh sejalan dengan pertumbuhan bangsa indonesia. Sistem nilai budaya itu
menjadi dasar pedoman bagi prilaku pribadi dan bangsa. Pancasila sebagai
pandangan hidup merupakan filsafat
implisit atau “ way of life” bangsa indonesia. Ketika kaidah-kaidah
sosial menjadi semakin lemah, modernisasi sering diartikan secara lahiriah ,
yaitu mengutamakan pemuasan kebutuhan hidup secara mental, dan mengabaikan
makna kehidupan yang kaya akan nilai-nilai sejati (the meaning of life). Dengan
demikian cara yang paling tepat untuk meneruskan nilai-nilai dan untuk
memelihara kesaktian pancasila adalh dengan mewujudkan pancasila dalam
kehidupan sehari-hari dan terus manghayati dan mengamalkan nilai-nilai
pancasila yang terkandung didalamnya. Dengan demikian dirumuskan beberapa
pedoman-pedoman yang menjadi acuan masyarakat indonesia , salah satunya adalah
Tap MPR No. VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa. Etika Kehidupan
Berbangsa, merupakan rumusan yang bersumber dari ajaran agama yang bersifat
universal , dan nilai-nilai bidaya bangsa yang tercermin dalam pancasila
sebagai acuan berpikir, bersikap, dan bertingkahlaku.
5.2.2 Pancasila Sebagai Dasar Filsafat Negara
Pada sidang PPKI tanggal 18 agustus 1945 telah disahkan bahwa
pandangan hidup bangsa indonesia pancasila sebagai dasar filsafah negara.
Pengesahan ini menempatkan pancasila sebagai kaidah pokok negara yang
implikasinya sebagai berikut:
Ø Sumber dari segala sumber hukum
Ø Melekat pada kelangsungan hidup negara proklamasi 17 agustus
1945
Ø Bersifat imperatif
Kedudukan pancasila sebagai dasar negara dapat dibedakan
menjadi tiga tingkatan :
·
Sebagai dasar negara
yang bersifat abstrak universal seperti tercantum pada pembukaan uud
·
Sebagai pedoman
penyelenggaraan negara yang bersifat
umum kolektif seperti tercantum pada batang tubuh uud
·
Sebagai petunjuk
kebijakan penyelenggaraan negara yang bersifat khusus-konkret seperti terdapat
pada UU,PP,Peraturan Presiden, dan sebagainya.
5.2.3 Hubungan,
Persamaan, Dan Perbedaan Antara Kedudukan Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Dan Dasar
Filsafat Negara
Hubungan dan persamaan antara kedudukan pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa dan dasar negara dapat dilihat dari segi filosifis,
karena sebelum pancasila dirumuskan sebagai dasar negara, pancasila sudah
sebagai pandangan hidup bangsa indonesia.
Sementara itu perbedaan pancasial sebagai pandangan hidup
bangsa dan sebagai dasar fisafat negara dapat dlihat dari segi :
Ø Redaksional
Ø Sekuensial
Ø Yuridis-konstitusional
5.3 PERBEDAANANTARA
PANCASILA DENGAN RIBELARISME dan KOMUNISME
5.3.1
Liberalisme
Revolusi
Amerika memberikan dorongan terhadap pada Declaration
of Independence 4 Juli 1776. Begitu Revolusi Prancis tahun 1789 yang
bersemboyan kebebasan, kesetaraan, dan persaudaraan. Liberalisme dalam politik
adalah suatu doktrin yang memegang teguh bahwa konstitusi, hukum dan politik
harus meningkatkan kebebasan individual berdasarkan keinginan yang rasional.
Depositme dan feodalisme adalah dua saudara yang merupakan musuh liberalisme.
Liberalisme dalam bidang politk politik dalam bidang politik menimbulkan
liberalisme dala bidang ekonomi yang kemudian berkembang menjadi kapitalisme
liberal. Perkembangan kapitalisme liberal inilah yang mendorong timbulnya
kolonialisme, yang berubah wajah menJADI imperialisme. Dalam sistem ekonomi
kapitalis liberal, pemerintah dihrapkan tidak ikut campur dalam bidang ekonomi
kecuali untuk bidang kegiatan atau usaha yang tidak ditangani oleh swasta,
yaitu pertahanan dan keamanan, peradilan, dan pendidikan. Adam Smith, bapak
Ilmu Ekonomi, memberikan landasan teoritis terhadap kapitalisme. Biarlah
kebaikan timbul sebagai hasil sampingan dari usaha megurus kepentingan diri
sendiri dengan sebaik mungkin. Inilah yang merupakan kekuatan positif dari
“tangan gaib”. Hanya saja asumsi ini mengabaikan kenyataan bahwa kemampuan
tiap-tiap orang yang tidak sama, baik dari segi sumber daya manusia yang
dimilikinya mupun sumber daya lainya. Sistem ekonomi kapitalis liberal
mempunyai penyakit bawaan, yaitu krisis ekonomi. Kondisi ekonomi selalu
digoyang oleh gelombang konjungtur yang makin tajam. Pada dasarnya semua
negara, kecuali negara komunis, menganut
sistem ekonomi campuran walaupun kadar campuran peran pemerintah dan
swastanya bervariasi. Pada masa orde lama Indonesia pernah menganut sistem
ekonomi terpimpin, dan pada zaman orde baru diubah menjadi sistem ekonomi
pancasila. Dalam perkembangan selnjutnya,liberalisme berubah wajah menjadi
neoriberalisme. Paham neoriberalisme mendorong ekonomi pasar menuju posisi yang
ekstrem. Pancasila sudah sepatutnya diterapkan dalam kehidupan ekonomi.sistem
ekonomi pancasila untuk mewujudkan demokrasi ekonomi. Banyak pelaku ekonomi
yang menggunakan kata rakyat, seperti, perkebunan rakyat, perikanan
rakyat,garam rakyat,dan teb rakyat. Kata “rakyat” mengacu palaku usaha ekonomi
yang dimiliki dan dijalankan oleh rakyat kecil. Koperasi dan usaha kecil yang
mempunyai izin usaha adalah pelaku usaha yang fomal. Sementara itu usaha kecil,
bahkan usaha mikro,pedagang di pasar, pedagang kaki lima, adalah usaha
informal. Peranan mereka diakui sangat besar dalam kehidupan ekonomi, bahkan
dipandang sebagai katup pengaman dalam krisis ekonomi. Ekonomi kerakyatan
adalah sistem ekonomi yang berorientasi pada kepentingan rakyat kecil untuk
meningkatkan kesejahtraanya. Jadi sistem ekonoi kerakyatan tetap berdasarkan
pancasila, hanya saja orientasinya dipertegas,yaitu pada rakyat, khususnya
rakyat kecil, untuk mengantar harkat dan martabatnya.
5.3.2
Komunisme
Dasar
filsafat komunisme adalah materialisme. Pandangan materialisme banyak
persamaannya dengan materialisme bahkan ada yang menyamakan keduanya, khususnya
dengan naturalisme materialistis. Hal ini didasarkan pada dua alasan. Pertama,
pandangan materialisme banyak kaitan dan persamaannya dengan rumpun ilmuilmu
alam, bahkan pandangan dengan materialisme menjadi dasar dalam penelitian yang
dilakukan oleh rumpun ilmu-ilmu alam. Keduanya, sama-sama menentang filsafat
moral dan agama. Bagi seorang idealis, everything
is mind, sebaliknya bagi seorang materialis, everything is matter. Menurut
materialisme, konsep materi, gerak, ruang dan waktu sudah cukup untuk
menjelaskan segala sesuatu, termasuk pengalaman manusiawi. Pandangan
materialisme berkembang di inggris, di
baeah pengaruh Thomas Hobbes, di Prancis di bawah pengaruh Julien De La-Mettrie,
dan di Jerman ada Ludwig Buchner, dan Jacob Moleschott. Philip H.Phenic dalam
bukunya Philosophy of Education, mempertanyakan
apakah manusia itu unik. Pada hakikatnya manusia adalah binatang dalam ukuran
yang lebih kompleks. Tidak ada perbedaan dalam jenis, melainkan berbeda dalam
tingkat kompleksitas. Oleh karena itu, tidak ada esensi yang hilang dengan
mempelajari manusia melalui binatang. Pandangan materialisme diteruskan oleh
Karl Marx dan Friedricth Engels menjadi materialisme dialektis dan materialisme
historis. Marx menerima dialektiaka Hegel karena dialektika dipandang sebagai
asas yang revolusioner. Dunia bukanlah terdiri atas himpunan hal-hal telah
selesai jadi, malainkan proses yang bersifat dialektis. Jika dialektika Hegel
dibalik, bukan dialek ide yang muncul,
melainkanri dialektika materi. Dalam
pandangan tentng materialisme historis, Marx menyatakan bahwa perjalanan
sejarah bukanlah akibat adanya proses ide, melainkan ditentukan oleh
kondisi-kondisi yang bersifat materialistis, yaitu hubungan-hubungan ekonomi.
Sekalipun sarana produksi dibuat oleh manusia, tetapi arah sejarah tidak
ditentukan oleh manusia. Seluruh sejarah manusia menuju pada keadaan ekonomi
yang disebut komunisme. Baru dalam keadaan inilah manusia dapat mencapai
kebahagiaan sehingga manusia terjaga dari impian relegiusnya. Menurut The
Encyclopedia Americana, volume 7 , 1995: 435, komunisme mengacu pada
doktrin yang melandasi erakan revolusioner dengan tujuan menghapus kapitalisme
dan pada akhirnya membangun masyarakat, di mana semua jenis barang menjadi milik
masyarakat yang dikelola oleh negara dan semua kegiatan ekonomi direncanakan dan dikendalikan oleh negara.
Dibawah komunisme hanya ada partai tunggal yang berkuasa, yaitu partai komunis.
Tidak diperkenankan adanya pandangan yang menentang kebijakan partai komunis,
sehingga pers yang bebas dilarang. Komunisme diimplementasikan pertama kali
oleh Uni Soviet setelah revolusi untuk menggulingkan Tsar tahun 1917 dan Lenin
menjadi presiden USSR yang kemudian digantikan oleh stalin, Khruschev, dan
sterusnya. Kondisi perekonomian dalam negeri yang makin suram, ditambah dengan
adanya persaingan global, memaksa pemimpin Uni Soviet melakukan perubahan.
Menurut The Encyclopedia Americana, Presiden
Mikhail Sergeyevich Gorbachev yang naik takhta tahun 1989 melakukan reformasi
dengan semboyan perestroika (resructuring) dan glanost (opennes). Reformasi ini
mencakup bidang ekonomi, sosial, dan budaya. Dengan adanya dua kebijkan itu,
negara-negara komunis lebih membuka diri terhadap pengaruh dari luar, berkenaan
dengan ideologi,sistem ekonomi, politik, maupun sosial budaya. Hal ini
menyebabkan komunisme semakin redup.
Perubahan ini tampak sangat jelas misalnya di Cina dan Kuba. Cina membuka diri
terhadap teknologi dan investasi asing. Cina bahkan sudah melakukan investasi
di luar negeri. Cina mempunyai cadangan devisa terbesar diantara negara-negara
di dunia.
5.3.3
Perbandingan antara Pancasila dan Liberalisme dan Komunisme
Di
atas sudah dikemukakan bahwa liberalisme yang semula merupakan doktrin politik
berkembang menjadi doktrin ekonomi dan menjadi sistem ekonomi kapitalis
liberal. Tetapi sistem ini memiliki kelemahan berupa krisis yang muncul silih
berganti, sehingga setelah depresi besar tahun 1929 sistem ekonomi, mengalami
perubahan setelah adanya reformasi dengan semboyan perestroika dan glanost.
Liberalisme dan komunisme dijalankan oleh banyak negara sehingga perbandingan
di sini tidak secara spesifik mengacu pada negara tertentu melainkan negara
secara umum. Beda halnya dengan Pancasila, yang khusus merupakan pandangan
hidup dan dasar NKRI.
REFRENSI
: BUKU PANDANGAN HIDUP BANGSA INDONESIA DAN DASAR NEGARA KESATUAN REPUBLIK
INDONESIA ( OLEH KETUT RINDJIN )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar