Senin, 24 Oktober 2016

peranan pemasaran dan bentuk kegiatannya

PEMASARAN DAN CAKUPAN KEGIATAN
Apakah pemasaran? Kebanyakan orang, termasuk Anda, akan menjawab secara berikut : Pemasaran adalah kegiatan perusahaan untuk menjual barang atau jasa. Jawaban ini tidak salah tetapi juga tidak sepenuhnya benar.Pertama-tama pemasaran bukan hanya meliputi menjual barang dan jasa saja. Disamping itu, pemasaran mencakup beberapa kegiatan lain yang cukup kompleks. Dalam berbagai perusahaan biaya yang besar perlu dikeluarkan untuk melakukannya.Dalam perusahaan besar, seperti perusahaan multinasional (MNC), pemasaran meliputi berbagai jenis kegiatan seperti riset mengenai perilaku konsumen, riset mengenai potensi pasar, kegiatan untuk mengembangkan produk baru, dan kegiatan mendistribusikan dan mempromosikan barang yang dijual.
Jenis Produk yang Dipasarkan
Dalam kegiatan pemasaran produk apa yang dipasarkan? Ternyata bukan barang dan jasa saja. Jenis benda yang dipasarkan perlu dibedakan kepada tiga golongan : (1) produk yang dapat diraba, (2) jasa-jasa, dan (3) produk lain yang tidak wujud seperti ide dan kesehatan.
Barang-barang yang dipasarkan
Memasarkan barang merupakan kegiatan pemasaran terpenting.Sebagaian besar produk usaha terdiri dari benda-benda dapat diraba, terutama barang-barang konsumsi yang dibeli masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Dari segi kegunaanya barang-barang dibedakan menjadi dua golongan : barang konsumsi dan barang industri atau barang modal. Yang dimaksudkan dengan barang konsumsi adalah barang-barang jadi (final goods) yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Contohnya adalah baju, sepatu, makanan, mobil, dan perabot rumah. Sedangkan barang industri atau barang modal adalah barang yang digunakan untuk memproduksi barang lain, peralatan industri, peralatan toko, alat-alat untuk keperluan kedokteran, dan alat untuk melancarkan komunikasi dan pengangkutan. Kedua jenis barang tersebut belum meliputi semua barang dalam perekonomian. Masih terdapat satu jenis barang lain, yaitu barang setengah jadi atau barang pertengahan (intermediate goods). Barang ini adalah barang yang akan diproses kembali untuk menjadi barang konsumen atau barang modal seperti papan dan besi.
Jasa-jasa yang sering dipasarkan
Dalam masyarakat terdapat berbagai jenis jasa.Tetapi, seperti juga barang biasa, tidak semua jasa secara aktif dipasarkan.Beberapa jenis barang, terutama pertanian, pemasarannya berjalan secara alamiah.Tidak terdapat promosi yang sungguh-sungguh untuk melakukan pemasarannya. Hal yang sama terdapat pada jasa perusahaan-perusahaan menjual jasa, tetapi tidak semuanya dipasarkan secara intensif. Contohnya adalah jasa angkutan kereta api, jasa angkutan bus antarkota dan antarpropinsi atau antarkota, dan jasa pendidikan yang disediakan oleh pemerintah. Hanya sebagian kecil jasa yang kegiatan pemasarannya cukup nyata dan hal itu terutama disebabkan oleh adanya persaingan yang cukup besar.Contohnya adalah iklan perusahaan penerbangan dan iklan perusahaan telekomunikasi.
Jenis pemasaran yang lain
Pernahkan Anda membaca iklan untuk pergi melancong atau berwisata ke Bali, Australia, Eropa dan berbagai tempat lain?Tidak tepatlah apabila pemasaran tersebut dipandang sebagai pemasaran untuk menjual jasa.Kita melancong ke berbagai tempat untuk menikmati keindahan alam dan peninggalan sejarah.Jasa yang diberikan oleh keindahan alam dan peninggalan sejarah adalah jasa yang unik dan tidak dapat dikategorikan kepada jenis jasa yang biasa.
Kegiatan pemasaran juga dilakukan untuk mengembangkan ide.Misalnya recycling benda-benda yang tekah kita gunakan penting untuk menciptakan pertumbuhan yang sustainable.Berbagai usaha seperti iklan dan penyebaran brosur dilakukan untuk membujuk masyarakat melakukan recycling.Iklan dan penyebaran brosur yang menerangkan bagaimana menghindari kanker, sakit jantung, atau menjalankan hidup yang sehat, merupakan contoh lain mengenai kegiatan pemasaran mengembangkan ide.
Bauran Pemasaran (Marketing Mix) : Bentuk Kegiatan dalam Pemasaran
Telah diterangkan sebelum ini bahwa berbagai perusahaan sangat menekankan kepada marketing orientation atau kegiatan yang bersifat market oriented dalam menjalankan kegiatannya. Maksudnya ialah disegala bidang kegiatan perusahaan, usaha harus dilakukan untuk menghasilkan barang atau jasa yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen.Filsafah ini merupakan pola pemikiran yang baru berkembnag setelah perusahaan mulai menghadapi bersaingan yang semakin serius dari perusahaan-perusahaan lain yang menghasilkan barang yang sejenis.
Evolusi Perkembangan Pemikiran Mengenai Pemasaran
Ketika industri-industri di negara maju masih belum berkembang, yaitu sampai permulaan abad ke-20, perusahaan kurang memperhatikan keinginan konsumen dalam menentukan barang yang akan diproduksikannya. Pada waktu itu hasil industri measih relative terbatas dan setiap barang yang diproduksikan dapat dengan mudah diserap pasar.Dalam periode ini kegiatan perusahaan sudah berorientasi kepada produksi atau production orientation.
Pada tahap berikutnya dari perkembangan kegiatan industri pengolahan, kebanyakan perusahaan telah mampu memproduksikan barang yang lebih banyak daripada yang diperlukan masyarakat.Maka usaha untuk meningkatkan penjualan mulai ditekan.Walau bagaimanapun keinginan yang ada di pasar belum menjadi perhatian utama perusahaan dalam menghasilkan barang.Yang penting, perusahaan perlu menentukan jenis barang yang diproduksikannya dan sesudah itu melakukan usaha melalui tenaga penjualannya (salesman), untuk menjual sebanyak-banyaknya.Dalam periode ini kegiatan pemasran sudah berorientasi kepada penjualan atau sales orientation.
Dalam periode perkembangan kegiatan industri selanjutnya, bukan saja setiap perusahaan dapt menghasilkan barang yang lebih banyak daripada yang dapat diserap oleh pasar, tetapi juga lebih banyak perusahaan sejenis yang muncul dan saling bersaingan dalam kegiatannya.Perkembangn inilah yang mendorong kegiatan perusahaan, termasuk kegiatan pemasarannya, yang bersifat marketing orientation atau berorientasi pasar yaitu kegiatan memproduksikan barang atau jasa yang sangat didasarkan kepada keadaan, keinginan dan kebutuhan yang wujud di kalangan konsumen.Pada tahap ini kegiatan-kegiatan perusahan yang meliputi bidang pemasaran menjadi bertmabah kompleks.
Falsafah Pemasaran Masa Kini :Marketing Mix
Pada masa kini, ketika teknologi sudah semakin canggih dan kompetisi dalam kegiatan-kegiatan yang sejenis semakin tajam, bagaian pemasran dalam setiap perusahaan perlu memperhatikan empat komponen penting dari kegiatan pemasaran. Keempat komponen tersebut, yang dikenal sebagai 4P  ataumarketing mix, adalah product, pricing, place dan promotion. Artinya, marketing mix tersebut meliputi : (1) mengembangkan barang, (2) menentukan harga, (3) menyebarkannya ke berbagai tempat, dan (4) mempromosikannya agar dibeli konsumen. Berdasarkan  kepada keempat aspek yang diliput dalam kegiatan pemasaran ini, dapat didefinisikan istilah pemasaran yaitu : sekumpulan kegiatan yang saling berhubungan, yang disusun dengan tujuan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan seterusnya mengembangkan barang yang dibutuhkan, menentukan harganya, mendistribusikannya, dan mempromosikannya.
 Untuk konteks jsa keempat unsure dari bauran pemasaran tadi masih ditambah dengan 3 unsur lainnya yaitu :
ü  People ->orang yang menawarkan jasa.
ü  Physical ->faktor-faktor fisik pendukung jasa.
ü  Proses -> proses penyampaian jasa.
Strategi Pengembangan Barang
Untuk dapat menghadapi persaingan dan terus beroperasi, perusahan harus selalu memperhatikan kedudukan barang yang dipromosikannya.Barang yang ada harus diperbaiki mutunya, dan sifatnya perlu diubah sesuai dengan perkembangan cita rasa konsumen.Yang lebih penting bagaian pemasaran harus memikirkan jenis barang baru yang perlu diciptakan yang sesuai dengan perkembangan teknologi, perubahan keinginan konsumen, perubahan kegiatan ekonomi, dan peningkatan pendapatan.
Strategi Penentuan Harga
Setelah barang diwujudkan dan biaya produksi diketahui, tugas dari pemasaran adalah menentukan harga jual dari barang tersebut.Adakalanya persoalan menentukan harga merupakan masalah yang rumit.Harga yang tingi dengan keuntungan per unit yang tinggi belum tentu mewujudkan keuntungan yang diharapkan.Sebaliknya harga yang rendah yang diikuti volume penjualan yang tinggi dapat menghasilkan keuntungan yang besar. Tindakan ara pesaing dalam menghadapi kebijakan harga yang akan ditempuh oleh perusahaan juga perlu diperhatikan.
Strategi Pendistribusian Barang
Istilah Place dalam konsep marketing mix berarti pendistribusian barang ke berbagai tempat. Berbagai jenis perusahaan menghasilkan barang  atau jasa yang pasarnya tersebar ke berbagai pelosok kota, berbagai daerah, dan bahkan berbagai negara. Pendistribusian barang perlu dilakukan secara efisien, dalam waktu yang singkat dan dengan biaya yang relative murah. Menentukan cara untuk mencapai tujuan ini merupakan tugas bidang pemasaran. Bentuk cara pendistribusian atau saluran pemasaran  yang sesuai dengan tujuan di atas juga perlu ditentukan.
Strategi untuk Menjalankan Promosi
Dalam kegiatan pemsaran, promosi meliputi dua hal : (1) memperkenalkan  barang yang diproduksikan, dan (2) membujuk para konsumen membeli barnag tersebut. Apabila barang sudah lama tersedia di pasar, promosi dapat pula bertujuan untuk menaikkan jumlah barang yang dijual. Alat untuk melakukan promosi dapat dibedakan kepada beberapa bentuk seperti : penjualan langsung, iklan dan pengiriman brosur mengenai barang-barang dijual kepada orang-orang yang diharapkan dapat menjadi langganan.
SUMBANGAN PEMASARAN KEPADA MASYARAKAT  DAN PEREKONOMIAN
Yang dimaksudkan dengan masyarakat dalam uraian di bagian ini adalah para konsumen yang membeli barang yang dihasilkan perusahaan.Sedangkan perekonomian meliputi kegiatan-kegiatan dalam perekonomian, kesempatan kerja yang diwujudkan dan pendapatan nasional diciptakan.
Sumbangan Pemasaran Kepada Masyarakat
Mengapakah masyarakat membeli barang dan jasa? Atau, dengan menggunakan bentuk pertanyaan yang lain : “Mengapakah masyarakat menukar uangnya dengan barang?” dalam teori ekonomi jawabnya adalah karena konsumen merasa utilitas  atau daya guna  memiliki barang adalah lebih besar dari memiliki uang. Dengan perkataan lain, penjualan barang tersebut menimbulkan kepuasan atau utilitas  kepada masyarakat yang lebih tinggi daripada memegang uang. Makin banyak barang yang dibelinya, makin banyak pula utilitas atau kepuasan yang diciptakan. Pemindahan barang dan jasa dari produsen ke konsumen, yang dilakukan melalui kegiatan pemasaran menimbulkan beberapa jenis utilitas yang akan meningkatkan kebijakan masyarakat.
Dalam teori ekonomi terdapat istilah surplus konsumen.Maksudnya, setiap kali seorang konsumen membeli sesuatu barang, ia akan memperoleh jumlah utilitas yang lebih besar daripda utilitas yang diperoleh dari memegang uang yang dibelanjakannya. Berarti, setiap kali konsumen membeli barang, setiap kali pula ia memperoleh surplus konsumen. Ditinjau secara global, perbelanjaan konsumsi oleh masyarakat, akan meningkatkan jumlah utilitas yang dinikmati masyarakat dan berarti kesejahteraan masyarakat semakin meningkat. Kegiatan pemasaran akan mewujudkan tambahan utilitas yang berikut :
Ø  Utilitas waktu :kepuasan konsumen bertambah oleh karena dapat memperoleh barang pada waktu yang sesuai.
Ø  Utilitas tempat : tambahan kepuasan konsumen karena dapat memperoleh barang pada tempat yang dekat dengannya.
Ø  Utilitas pemilikan : tambahan kepuasan konsumen karena dapat memperoleh barang yang diinginkan.
Di samping ketiga jenis utilitas di atas terdapat pula jenis utilitas yang lain, yaitu utilitas bentuk. Kegiatan perusahaan membuat kursi telah menciptakan utilitas tersendiri, yaitu utilitas bentuk. Dengan demikian, pada ketika seorang konsumen membeli sesuatu barang dan menggunakannya, konsumen tersebut telah menikmati 4 jenis utilitas : utilitas bentuk, utilitas waktu, utilitas tempat, dan utilitas pemilikan.
Sumbangan Pemasaran Kepada Perekonomian
Disatu sisi telah ditunjukkan bahwa kegiatan produksi perusahaan dan kegiatan pemasarannya telah meningkatkan kemakmuran masyarakat.Kegiatan tersebut memungkinkan masyarakat memperoleh barang yang dinginkannya. Dari segi lain, kegiatan pemasaran memberikan berbagai manfaat kepada kegiatan perekonomian secara keseluruhan, yaitu dengan mewujudkan sumbangan yang berikut : (1) meningkatkan efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi, (2) meningkatkan penjualan barang dan jasa yang dihasilkan, (3) meningkatkan kegiatan ekonomi dan mempercepat pertumbuhan, dan (4) memacu perkembangan teknologi dan barang baru.
Meningkatkan Penjualan Barang dan Jasa
Salah satu kegiatan dalam pemasaran adalah melaksanakan promosi yang pada dasarnya merupakan kegiatan yang membujuk konsumen untuk membeli barang yang dipromosikan.Melalui promosi ini setiap perusahaan mengharapkan penjualan dapat ditingkatkan dan kenaikan penjualan ini secara langsung mempengaruhi pendapatan dan keuntungan.Melalui promosi, penjualan produksi perusahaan bukan saja dapat dijual di dalam negeri tetapi juga diekspor ke luar negeri.Kegiatan mengekspor dapat menaikkan produksi dengan cepat dan semakin menguntungkan perusahaan.Selanjutnya, kenaikan penjualan dapat meningkatkan efisiensi kegiatan perusahaan. Apabila pemasaran meningkatkan produksi, biaya produksi per unit cenderung akan menjadi semakin menurun. Apabila hal ini berlaku keuntungan perusahaan akan menjadi bertambah besar.
Meningatkan Kegiatan Ekonomi dan Mempercepat Pertumbuhan
Dalam suatu negara pendapatan nasional meliputi nilai barang dan jasa yang diproduksikan dalam perekonomian dalam suatu tahun tertentu.Apabila produksi perusahaan meningkat maka dengan sendirinya pendapatan nasional meningkat.Dengan demikian, melalui kegiatan pemasaran yang efektif perusahaan-perusahaan telah memberikan sumbangan ke arah peningkatan dalam produksi nasional dan pertumbuhan ekonomi. Di samping itu, kenaikan produksi dan penjualan dalam perusahaan akan menyebabkan (1) pertambahan tenaga kerja yang digunakan dalam perusahaan, (2) pertambahan pengeluaran untuk membeli bahan mentah, dan (3) menggalakkan dilakukannya investasi baru dalam perusahaan. Faktor-faktor ini akan lebih mempercepat perkembangan kegiatan ekonomi, perkembangan penggunaan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi.
Memacu Perkembangan Teknologi dan Barang Baru
Dalam perekonomian modern persaingan di anatara perusahaan sudah semakin tajam. Artinya, perusahaan-perusahaan akan berlomba-lomba antara lain dengan melalui promosi, untuk menarik langganan membeli barang dan jasa mereka produksi. Keberhasilan suatu perusahaan dalam memasaekan barangnya akan mempengaruhi penjualan perusahaan lainnya. Untuk menghadapi efek yang tidak dinginkan ini, beberapa usaha dapat dilakukan perusahaan.Cara yang pertama adalah menggiatkan usaha dalam pemasaran sehingga “bagian” pasar (market share) yang dinikmati perusahaan dapat dipertahankan. Cara lain yang lebih efektif adalah mengembangkan teknologi yang lebih baik sehingga biaya produksi dapat dikurangi, mutu barang ditingkatkan, dan kedudukan perusahaan dipasaran semakin kukuh. Mengembangkan dan memasarkan barang baru merupakan satu alternative lain. Menaikkan mutu barang dan menciptakan barang baru merupakan salah satu aspek penting dari kegiatan pemasaran.

STRATEGI MENGEMBANGKAN BARANG
Memproduksi barang-barang yang dapat dibanggakan kualitasnya merupakan tanggung jawab bagian produksi.Akan tetapi menciptakan barang bermutu saja belum menjamin kesuksesan penjualan barang tersebut.Pembeli perlu diberi keyakinan tentang kualitas barang yang diproduksi dan hal ini merupakan tugas bagian pemasaran.Tugas pemasaran adalah untuk menciptakan kesan dan keyakinan bahwa barang yang diproduksi memang merupakan barng yang bermutu dan sesuai dengan kebutuhan konsumen.Untuk merealisasikan tugas ini perusahaan perlu menjalankan strategi mengembangkan barang dan strategi pemasaran lainnya.
Penggolongan Barang dari Sudut Pandangan Pemasaran
Dalam uraian yang bersifat umum, barang yang diproduksi perusahaan-perusahaan dibedakan kepada dua golongan : barang dan jasa. Untuk kebutuhan analisis pemasaran, cara penggolongan yang terperinci perlu dilakukan. Hal tersebut akan ditunjukkan dalam bagian ini.
Barang Konsumsi dan Barang Industri
Barang konsumsi.Cara pertama untuk membedakan barang konsumsi adalah membedakannya berdasarkan ketahanan barang tersebut. Dengan cara pembedaan ini barang konsumsi dibedakan kepada: barang mudah rusak, barang semi tahan lama, dan barang tahan lama. Yang tergolong barang mudah rusak adalah barang pertanian dan barang makann seperti sayur-sayuran, buah-buahan, dan barang makanan yang sudah dimasak.Perabot, baju dan celana, alat-alat tulis, dan berbagai peralatan rumah tergolong sebagai barang setengah atau semi tahan lama.Sedangkan mobil merupakan satu contoh dari bahan tahan lama.
Cara kedua untuk menggolongkan barang konsumsi adalah berdasarkan kepada kemudahan cara memperolehnya dan kekerapan barang tersebut dibeli. Dalam cara penggolongan ini barang sering dibeli dan mudah didapatkan dinamakan convenience goods. Barang jenis ini harganya murah dan serin dibeli. Contohnya adalah rokok, surat kabar (Koran), kertas dan pena. Jenis yang kedua adalah shooping goods, yaitu barang-barang yang secara khusus dicari dengan pergi ke pusat pertokoan yang  besar seperti mal dan daerah pertokoan di pusat kota. Contoh barang ini adalah baju, sepatu, radio, dan televise. Golongan yang terakhir dinamakan specialty goods yaitu barang khusus, yang berharga mahal, yang diminati berdasarkan kepribadian seseorang. Barang-barang yang bermerek internasional seperti jam tangan Rolex, tas tangan LV (Louis Vuitton), dan mobil yang sangat mewah merupakan beberapa contohnya.
Cara ketiga untuk membedakan barang konsumsi adalah membuat penggolongan berdasarkan sektor yang menghasilkannya.Barang yang dihasilkan sektor primer seperti udang, beras, dan sayuran dikenal sebagai barang pertanian atau hasil sektor primer.Sedangkan barang yang diproses oleh industri pengolahan seperti baju dan sepatu dinamakan sabagai barang industri.Jenis ketiga dari barang yang dinamakan berdasarkan kepada sektor yang mengeluarkan dinamakan jasa.Contohnya adalah pendidikan, pengobatan dan pengangkutan.
Barang industri.Yang digolongkan sebagai barang industri adalah gabungan antara barang modal dengan barang peralihan (setengah jadi).Barang modal dinamakan juga sebagai barang instalasi. Seperti telah diterangkan barang modal terdiri dari masin-mesin dan bangunan perusahaan yang digunakan agar barang lain dapat diproduksikan,.Dalam barang industri termasuk pula peralatan-peralatan (equipment), yaitu barang yang fungsinya seperti barang modal tetapi lebih murah dan jangka hidupnya lebih pendek dari barang modal. Dalam setiap barang yang kompleks sifatnya seperti mobil, kapal terbang, dan televise terdapat berbagai jenis barang industri yang dinamakan suku cadang. Barang peralihan lain yang penting artinya dalam menghasilkan barang-barang konsumen maupun barang modal adalah bahan mentah. Contohnya adalah barang pertanian (beras, kelapa sawit, dan karet) dan barang pertambahan (mineral, biji besi, tembaga, dan minyak bumi). Kelompok terakhir dari barang industri adalah industrial supplies, yang meliputi barang-barang yang digunakan untuk melancarkan kegiatan sehari-hari di kantor dan di pabrik. Contohnya bola lampu, alat tulis dan kertas, sarung tangan dan sepatu kerja yang digunakan di pabrik dan proyek bangunan.

Product Line dan Bauran Produk (Product Mix)
Kebanyakan perusahaan, terutama perusahaan industri, menghasilkan beberapa jenis barang.Adakalanya penjenisannya sangat sederhana.Misalnya pabrik kelapa sawit menghasilkan minyak kelapa sawit dan biji inti (kernel).Pabrik karet juga menghasilkan berbagai-bagai produk karet seperti lateks dan karet beku atau karet lempengan (sheet).Di perusahaan industri yang bersifat multinasional penjenisannya semakin banyak. Untuk membedakan jenis barang yang mereka produksikan digunakan istilah product line dan product mix (bauran produk).
Yang diartikan dengan product line adalah barang-barang yang cirri fisiknya hamper sama dan disalurkan ke pasar yang sama. Barang yang tergolong sebagai product line kegunaanya kepada konsumen adalah sama dan akan digunakan oleh golongan konsumen yang berbeda dalam suatu pasar tetapi berbeda sifatnya. Contoh product line adalah produksi perusahaann sepatu yang meliputi sepatu anak laki-laki dan perempuan, sepatu lelaki dewasa, sepatu perempuan dewasa, kaus kaki dan sepatu untuk olahraga. Yang diartikan dengan product mix adalah variasi barang yang diproduksikan untuk satu jenis barang tertentu. Kembali dengan contoh perusahaan sepatu di atas, berbagai varasi produksi untuk setiap jenis sepatu dinamakan product mix. Contoh product mix  sepatu laki-laki adalah sepatu dari plastik, sepatu dari canvas, sepatu karet, dan sepatu kulit.
Di suatu hotel mewah didapati restoran Tiong Hoa, restoran makanan Indonesia dan restoran makanana Barat.Ketiga jenis restoran tersebut merupakan product line dari hotel tersebut.Sedangkan berbagai jenis makanan di setiap restoran dinamakan product mix.
Barang Serupa (Identical) dan Berbeda Corak (Deifferentiated)
Cara lain untuk menggolongkan barang didasarkan kepada keadaan fisik barang tersebut. Terdapat beberapa jenis barang yang sangat serupa sehingga tidak dapat dibedakan asalnya. Bagaimana Anda membedajab hasil padi dari petani A atau B? Kebanyakan hasil-hasil pertanian terdiri dari barang serupa sehingga sukar ditentukan daerah mana (atau perusahaan mana) barang tersebut berasal.Barang serupa dinamakan juga sebagai barang identical atau barang homogenous.
Akan tetapi untuk berbagai jenis barang produksi industri pengolahan, walaupun bendanya dibuat dari bahan serupa, barang yang diciptakan dapat dibedakan. Barang yang demikian dinamakan barang berbeda corak atau differentiated product.Anda tentu sering membeli atau setidak-tidaknya melihat dan menggunakan berbagai jenis sabun mandi.Bahan bakunya tak banyak berbeda, tetapi hasil akhirnya bisa sangat berbeda, misalnya dalam warna, bentuk dan pengemasannya.Perusahaan yang berlainan sudah pasti menghasilkan sabun yang berlain penampilannya. Bahkan perusahaan yang sma menghasilkan berbagai barang sejenis yang berbeda harga dan penampilannya.
Strategi untuk Membentuk Penampilan Barang
Penampilan suatu barang merupakan daya tarik penting untuk membujuk konsumen.Dua alat penting untuk membentuk penampilan barang adalah merek dan pengemasan.Kedua aspek dari pemasaran barang ini penting untuk menciptakan value package.
Value Package dan Daya Tarik Barang
            Dari sudut pandangan pemasaran, sesuatu barang bukan saja terbatas kepada benda yang diwujudkan oleh proses produksi, tetapi meliputi hal-hal lain yang terkait drngan barang tersebut yang mempengaruhi pandangan konsumen terhadap barang tersebut. Kita tentunya sering menjumpai hal-hal berikut : (1) Di suatu toko ada dua barang yang sama mutunya dan sama menariknya, tetapi harga salah satu barang jauh lebih tinggi dari barang lainnya, dan (2) Dua barang yang sama, tetapi harganya sangat berbeda di pasar pagi dengan di mal terkenal. Untuk kasus (1) sebab perbedaan harga adalah karena barang yang mahal dibuat perusahaan yang yang mereknya terkenal, sedangkan dalam kasus (2) mal adalah tempat berbelanja untuk orang yang pendapatannya relatif tinggi  dan bersedia membayar barang yang sama dengan harga yang lebih tinggi dari pasar pagi.
            Bagi seorang konsumen dan dari sudut pandang pemasaran, barang buka saja benda fisiknya tetapi juga meliputi atribut (faktor) lain yang berhubungan dengannya seperti hargaya, mereknya, pengemasannya, perusahaan yang membuatnya dan toko yang menjualnya.Untuk barang tertentu surat garansi dan layanan penjual setelah dibeli (after sale service) sangat penting dalam mempengaruhi tindakan konsumen membeli suatu barang. Gabungan faktor-faktor yang mempengaruhi pandangan konsumen terhadap suatu barang dan mempengaruhi keinginannya untuk membeli dinamakan value package.
Peranan Merek Barang
            Untuk setiap perusahaan merek merupakan modal usahanya yang sangat penting.Merek yang terkenal memudahkan memasarkan barang yang diproduksikan, walaupun barang tersebut merupakan barang baru. Selain itu, merek yang terkenal memungkinkan perusahaan menentukan harganya yang lebih tinggi dari barang yang sama yang menjadi pesaingnya. Semakin terkenal merek yang digunakan oleh suatu perusahaan semakin baik prospek keuntungannya dalam jangka panjang karena merek yang terkenal mewujudkan kepercayaan dan kesetiaan konsumen terhadap barang yang dipasarkannya. Kemampuan merek, sebagai alat untuk menarik konsumen untuk membeli barang yang terkenal mereknya, akan menghambat perusahaan-perusahaan baru untuk mengembangan perusahaannya dalam bidang yang sama. Sebgai alternative perusahaan lain akan mengembangkan barang generic, yaitu barang yang sama jenisnya yang adakalanya tidak bermerek, tetapi dijual dengan harga yang jauh lebih murah dari barang yang terkenal mereknya.
Peranan Pengemasan
            Kotak atau kantong yang menjadi kemasan barang yang dijual merupakan salah satu alat pemasaran yang penting. Kotak atau kantong yang membungkus suaru barang akan dapat membedakan satu barang denga barang yang lainnya. Kotak atau kantong pengemasan bisa menjadi sarana informasi bagi para konsumen yakni dapat menolong konsumen mengambil keputusan dalam memilih brang yang akan dibelinya. Pengemasan yang menarik akan mendorong konsumen untuk mengamati barang yang terkandung di dalamnya. Konsumen akan mulai meneliti informasi mengenai barang tersebut, yang biasanya dinyatakan dalam kotak dan kantong pengemasan. Oleh karena itu, suatu perusahaan haruslah membuat kotak untuk kemasan yang menarik sehingga konsumen akan tertarik membeli produk yang dipasarkan. Menarik dalam artian dari ciri-ciri, warna, design,dan tambahan variasi lainnya.
 


                                                                                 




                                                                                                                                                 Keuntungan
                                                                                                                                         Periode

Siklus Barang
            Barang walaupun benda mati mempunyai sifat yang sama dengan manusia, binatang, dan pohon-pohonan. Ada masanya untuk lahir, tumbuh, berkembang, dan akhirnya mengalami kemunduran dan hilang dari pasaran. Siklus hidup barang dapat dibedakan menjadi empat tahap berikut :Pengenalan, Pertumbuhan, Kematangan dan Kemunduran.

Tahap Pengenalan
            Pada tahap ini perusahaan berusaha mendorong dan mengembangkan permintaan atas barang yang diperkenalkan.Alat yang penting digunakan untuk mencapai tujuan ini adalah mengadakan promosi penjualan.Melaui promosi diperkenalkan barang yang baru diciptakan, diteragkan kegunaannya dan digiatkan kampanye untuk memberikan informasi mengenai barang tersebut kepada konsumen.Dalam tahap ini penjualan relatif rendah dan keuntungan mungkin belum diperoleh karena ada pada tahap permulaan. Apabila konsumen kurang meminati barang yang ditawarkan, barang baru tersebut cendrung akan menghadapi masa depan yang suram.


Tahap Pertumbuhan
            Pada tahap ini barang sudah mulai terkenal dan sudah menghasilkan keuntungan.Berarti lebih banyak konsumen yang telah mengenal barang yang baru tersebut.Pada tahap ini persaingan mulai muncul. Perusahaan bersaing berusaha untuk menciptakan barang yang sama, tetapi dengan mutu yang lebih baik dan menjual barag tersebut dengan menciptakan dan menggunakan teknik lain. Akan tetapi ada juga perusahaan yang menciptakan barang generik dengan harga yang jauhlebih murah. Satu ciri penting lain dari tahap pertumbuhan adalah pasar barang tersebut menjadi semakin meluas dan ini merupakan faktor penting yang menyebabkan pertambahan produksi dan penjualan yang semakin cepat.
Tahap Mencapai Kematangan
            Bersamaan dengan kegiatan menambah produksi, perusahaan akan berusaha pula meningkatkan mutu barang yang dihasilkannya. Dengan melakukan pengembangan teknologi dan perubahan yang bersifat teknis lainnya. Akan tetapi usaha yang seperti itu akan menyebabkan perkembangan penjualan yang sangat marjinal. Persaingan dari perusahaan yang menghasilkan barang sejenis semakin tajam dan perusahaan-perusahaan meningkatkan persaingan di antara mereka dengan menurunkan harga. Lebih penting lagi, perkembangan teknologi memungkinkan perusahaan yang sama atau perusahaan yang lain menghasilkan barang yang bersamaan yang jauh lebih baik keadaannya.
Tahap Kemunduran
            Ketika suatu barang terus mengalami perkembangan maka pada suatu ketika konsumen akan merasa jenuh atau bosan dengan barang tersebut. Salah satu contoh nyata yakni barang-barang yang dikembangkan pada masa lalu tidak menguntungkan lagi untuk diproduksi di masa sekarang.Salah satu faktor penyebabnya adalah persaingan dari perusahaan-perusahaan lain yang menyebabkan barang yang dijual menjadi semakin kurang diminati di pasaran.Dalam beberapa decade terakhir, kemunduran suatu barang disebabkan oleh perkembangan teknologi.Salah satu contoh adalah pengunaan mesin ketik. Yakni pada tahun era 90-an mesin ketik adalah barang yang populer atau bisa dibilang barang yang mewah pada zamannya. Namun sekarang karena perkembangan teknologi mesin ketik sangat sulit dijumpai karena barang tersebut mengalami kemunduran sebagai akibat perkembangan komputer pribadi (PC).

Kebutuhan untuk Mengembangkan Barang Baru
            Dengan memahami siklus hidup barang, ada baiknya suatu perusahaan harus memikirkan upaya untuk mengembangkan barang baru yang lebih inovatif.Namun upaya untuk mengembangkan barang baru sebaiknya bergantung kepada jenis kegiatan dimana perusahaan itu beroperasi.
Jenis Industri dan Kebutuhan Mengembangkan Barang Baru
            Kebutuhan untuk mengembangkan barang baru terutama timbul di dalam perusahaan industri, misal industri (1) yang menghasilkan barang-barang yang teknologinya berkembang dengan dan cepat dan tingkat persaingan diantara berbagai perusahaan sangat tinggi dan industri (2) barang yang diproduksi design atau modelnya terus menerus berganti. Contoh perusahaan yang (1) atau  perusahaan yang mengahsilkan barang seperti  TV dan computer, sedangkan contoh perusahaan (2) adalah perusahaan garmen, produsen tas dan sepatu.
Proses Pengembangan Barang Baru
            Biasanya proses pengembangan barang baru dimulai dari suatu ide atau gagasan.Secara singkat dalam bagian ini akan diterangkan langkah-langkah yang mesti dilakukan untuk mengembangkan barang baru adalah sebagai berikut :
1. Pengumpulan ide atau konsep dijalankan
            Ide atau gagasan tentang produk baru dapat berasal dari berbagai sumber.Sumber yang paling umum adalah hasil survei konsumen. Di samping itu hasil penelitian bagian R&Q atau Research and Develoment(Penelitian dan Pengembangan), sumbang saran pegawai dalam perusahaan dan barang –barang yang dihasilkan perusahaan-perusahaan yang bersaingan dengannya merupakan sumber lain inisiatif untuk mengembangkan barang baru.
2. Perubahan dan pengembangan ide.
            Berbagai ide yang dikumpulkan perlu dibahas dan dikembangkan dengan lebih terperinci.
·         Adakah ide tersebut dapat dikembangakan secara teknis?
·         Adakah ide tersebut mempunyai potensi komersial?
·         Berapakah besarkah permintaan yang mungkin diwujudkan?
·         Sampai di mana keuntungan yang dapat diperoleh?
Jawaban terhadap pertanyaan tersebut ini akan menentukan apakah gagasan untuk megembangkan barang baru dapat diteruskan atau harus dibatalkan.
3. Mengenal pasti prospek barang yang akan diproduksikan.
            Pada tahap ini perlu dilakukan studi yang lebih teliti mengenai beberapa aspek berikut:
·         Adakah pengembangan barang tersebut sesuai tujuan pokok perusahaan?
·         Adakah barang baru yang akan dibuat sejalan dengan barang lain yang ada pada perusahaan atau secara potensial akan bersaingan?
·         Dapatkah saluran distribusi yang sudah ada digunakan, atau saluran perlu dibentuk?
·         Bagaimanakah kemampuan teknis, kemampuan sumber daya manusia dan kemampuan keuangan dalam mengembangkan barang tersebut?
4. Pembuatan model atau prototype.
            Pada tingkat ini prototype barag sudah dapat dikembangkan dan tanggungjawab mengembangkan barang tersebut dipindahkan ke bagian teknis.Prototype barang, dalam model yang diperkecil atau menurut ukuran yang sebenarnya perlu dibentuk.Langkah ini penting dilakukan untuk barang yang kompleks dan harganya mahal.Bantuan komputer sangat penting dalam pembuatan prototype ini.
5. Melakukan penilaian awal tentang sikap konsumen.
            Langkah ini sring juga disebut marketing testyaitu melihat respons konsumen terhadap barang yang baru diciptakan.Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan promosi penjualan barag di lokasi-lokai tertentu dari sebagian pasar.Respons konsumen diteliti dan berdasarkan respons ini ditentukan bentuk barang, merek yang digunakan dan bentuk kotak pengemasannya.
6. Memasarkan barang baru.
            Pada tahap ini barang telah merupakan barang yang dapat dipasarkan.Bnetuk fisik barang, merek dan pengemasannya telah menciptakan suatu barang yang siap untuk dipasarkandan dikirim ke berbagai destinasi pasar.

STRATEGI PENETAPAN HARGA
            Tibalah saatnya untuk mebicarakan komponen atau unsur kedua dari strategi pemasaran yang mengikuti filsafat marketing mixyaitu menetapkan harga barang yang dipasarkan.Ada perusahaan yang menentukan harga yang lebih tinggi dari pasaran dan mampu mengatasi persaingan dan meningkatkan penjualan.Sebaliknya ada perusahaan yang menjual barangnya dengan harga murah tetapi barangnya kurang laku.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Penetapan Harga.
            Dari contoh perusahaan tersebut, faktor yang mempengaruhi kebijakan penetapan harga adalah yang pertama, tingkat harga yang ditentukan oleh perusahaan lain yang memproduksi barang yang sama perlu diperhatikan dalam menetapkan harga. Yang kedua, apakah harga yang ditetapkan berbeda atau sama dengan yang ditetapkan oleh produsen-produsen yang barang yang sama faktor ini tidak selalu menentukan kesuksesan penjualan. Adapun fakto-faktor utama yang digunakan perusahaan untuk menentapkan harga penjualan adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan keuntungan untuk perusahaan.
            Ini merupakan tujuan utama setiap perusahaan.Oleh sebab itu dalam menentukan harga, faktor ini harus dipertimbangkan dengan sebaik-baiknya.Adakah keuntungan yang dicapai pada waktu singkat? Atau apakah keuntungan jangka panjang yang akan ditekankan? Pertanyaan seperti ini dapat membantu dalam menentukan harga suatu barang.
2. Volume penjualan
            Permintaan atas berbagai barang berbeda sifatnya.Ada yang permintaanya tak berubah, walauoun hargaya ditinggikan atau direndahkan. Dalam keadaan yang sebaliknya, yaitu apabila harga direndahkan akan menyebabkan tingkat pertambahan penjualan yang lebih besar dari tingkat penurunan harga akan mendorong perusahaan untuk menentapkan harga yang relatif rendah. Di samping itu, produksi yang besar jumlahnya akan menimbulkan economics of scaleyang selanjutnya akan menurunkan biaya produksi per unit.
3. Persaingan dari perusahaan lain.
            Diberbagai bidang lapangan usaha pasti akan ada persaingan dari perusahaan yang lain. Apabila perusahaan sudah meiliki nama atau merek baik di pasaran, ini akan memudahkan perusahaan dalam pemasaran. Dalam keadaan ini perusahaan dapat menetapkan harga yang berbeda haraga barang yang sejenis. Akan tetapi, apabila penjualan suatu barang mengalami pengurangan yang besar ketika barang dijual lebih tinggi dari harga barang yang sejenis perusahaan tidak memiliki pilihan lain. Ia hars menetapkan harga pada tingkat yang kurang lebih sama dengan barang lain yang sejenis. Sedangkan perusahaan lain yang kedudukannya dalam persaingan sangat rendah akan menentukan harga barangnya lebih rendah dari harga barang perusahaan-perusahaan yang menjadi pesaingnya.
4. Pandangan masyarakat terhadap suatu barang.
            Untuk orang-orang golongan tinggi yang mempunyai pendapatan yang besar dan menikmati kehidupan mewah membeli barang tidak dilakukan secara sembarangan. Barang-barang yang mereka beli selalu digunakan sebagai cara untuk menunjukkan status mereka dalam masyarakat. Untuk masyarakat yang seperti ini harga yang ditetapkan dengan harga yang tinggi.
5. Kedudukan perusahaan dalam pasar.
            Sampai di mana tantangan yang dihadapi setiap perusahaan dalam persaingan sangat bergantung pada jenis industri atau lapangan usaha. Dalam perusahaan yang modalnya besar seperti perusahaan mobil persaingan dapat diatasi oleh perusahaan. Dalam kegiatan usaha seperti ini perusahaan yang kuat kedudukannya di pasar akan mejadi penentu harga atau price leader.Namun keadaan yang sebaliknya akan di alami oleh perusahaan yang kecil dan mengalami banyak persaingan. Harga cendrung pada tingkat yang rendah dan keuntungan yang diperoleh sangat minim.

Kebijakan Penetapan Harga Berdasarkan Biaya
            Dari uraian sebelumnya, dapat dikatakan bahwa beberapa faktor tesebut adalah pendekatan penetapan harga yang berdasarkan biaya produksi. Faktor lainnya dipandang sebagi pelengkap dari penetapan harga yang didasarkan kepada biaya produksi yang dibelnjakan. Adapun cara yang digunakan untuk menetapka harga berdasarkan iaya produksi yakni : break even analysis atau mak up pricing.
Pendekatan Analisis Break Even (Titik Impas).
            Biaya produksi dibedakan menjadi dua komponen : biaya tetap (FC) dan biaya variabel (VC). Yang diartikan sebagai biaya tetap adalah biaya yang dibelanjakan yang tidak bergantung pada jumlah barang yang diproduksi. Sedangkan biaya variabel adalah biaya produksi yang mengalami perubahan jika kuantitas barang berubah. Dimisalakan biaya variabel produksi per unit adalah tetap. Maka semakin tinggi produksi semakin tinggi biaya variabel dan fungsi biaya variabel berbentuk garis lurus. Nilainya digambarkan oleh perbedaan antar garis TC dan FC. Biaya total (TC) yaitu garis yang diperoleh dari menambahkan nilai FC dan VC.
 


                                                                 
                                                                                                                

                                                                                          
                                                                                                

                                                                                               
                                                                                                    
(Analisis “break even” atau titik impas)
            Hasil penjualan (TR) diperoleh dengan mengalikan harga (P) dengan jumlah barang dijual (Q) atau TR = P x Q. Apabila harga adalah tetap pada setiap tingkat produksi , niali TR digambarkan oleh suatu garis lurus yang bermula dari titik origin/asal (titik 0). Perpotongan antara garis Tr dengan TC dinamakan break even atau titik impas. Maksudnya, pada titik perpotongan ini biaya produksi yang dibelanjakan (yang meliputi biaya tetap dan variable) adalah sama dengan hasil penjualan yang diterima. Dalam gambar grafik tersebut, keadaan ini tercapai apabila produksi mencapai Q unit. Pada titik kembali modal ini niali penjualan yang sama dengan nilai biaya total yang dibelanjakan adalah TRo. Dari gambar grafik tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
·         Apabila produksi dan penjualan di bawah Q unit maka perusahaan akan mengalami kerugian.
·         Untuk memperoleh keuntungan perusahaan perlu menjual melebihi Q unit. Semakin besar produksi dan penjualan perusahaan melebihi Q dan TRo semakin banyak pula keuntungan yang diperoleh.
Mark Up Pricing
            Untuk menentukan harga menurut pendekatan ini terlebih dahulu perusahaan harus menghitung biaya produksi per unit berdasarkan asumsi tertentu.Asumsi tersebut meliputi biaya variabel rata-rata (AVC) dan biaya total rata-rata (AFC). Dri data ini  akan dapat ditaksir biaya produksi per unit (AC), dari perkataan average costdengan menggunakan formula : AC = AFC + AVC. Misalkan nialai AC Rp. 10.000. Selanjutnya dalam menjalankan mark up pricing perusahaan menetapkan tujuan berikut : keuntungan yang ingin diperoleh adalah 25% (Rp.10.000) = Rp. 2.500. Berdasarkan perhitungan ini perusahaan akan menjual barangnya dengan harga Rp.12.500
Beberapa Cara Lain untuk Menetapkan Harga.
Penetapan harga yang kompetitif.
            Hal ini selalu berlaku dalam pasar barang dimana terdapat banyak produsen atau konsumen.Dalam pasar seperti ini, untuk dapat menjual barangnya perusahaan harus menetapkan harga pada tingkat yang bersamaan dengan harga barang yang sejenis di pasaran.Contoh dari perusahaan yang cendrung mejalankan kebijakan harga seperti ini adalah restoran, perusahaan pembuat sepatu atau pembuat baju.
Menentukan harga terobosan (Penetrating pricing).
            Cara ini sering digunakan ketika meluncurkan barang baru yang menetapkan harga pada tingkat yang rendah atau murah dengan harapan dapat memaksimumkan volume penjualan.Kebijakan ini bukan bertujuan untuk memaksimalkan laba jangka pendek tetapi untuk memasuki pasar di berbagai daerah dalam waktu yang relatif singkat.
Menetapkan harga berdasarkan permintaan.
            Perusahaan penerbangan misalnya, menetapkan harga tiket yang berbeda pada hari biasa, hari akhir minggu, dan pada hari libur dan mendekati hari raya.Ini dikarenakan permintaan konsumen yang berbeda-beda pada tiap-tiap hari tersebut.
Kepemimpinan harga (Price leadership).
            Penetuan harga seperti ini berlaku dalam pasar yang bersifat oligopoli yang merupakan struktur pasar dimana terdapat beberapa perusahaan saja.Diantara perusahaan tersebut adakalanya terdapat satu perusahaan yang dominan yang mempunyai daya persaingan yang lebih kukuh daripada perusahaan lainnya.Untuk setiap barang yang diproduksi perusahaan-perusahaan tersebut, perusahaan yang dominan ini bertindak sebagai penentu harga. Sedangkan perusahaan lain akan menyesuaikan strategi penentuan barang mereka dengan mempertimbangkan harga yang ditentukan oleh perusahaan yang dominan tersebut.
Menjual barang berkualitas dengan harga yang rendah.
            Kebijakan ini dilakukan oleh perusahaan industri manufaktur atau hypermarket.Untuk menarik langganan, mereka berusaha berusaha menjual dengan harga yang serendah-rendahnya walaupun kualitas barangnya baik dan mereka cukup terkenal.Strategi penentuan harga seperti ini lebih menekankan kepada meningkatkan volume barang yang dijual dan bukan memperoleh keuntungan yang tinggi.

Kebijakan harga tinggi jangka pendek.
            Kebijakan ini juga sering dikenal dengan price skimming.Pada dasarnya kebijakan harga ini adalah cara menetapkan harga tinggi yang bersifat sementara yaitu pada waktu barang baru yang dihasilkan mulai dipasarkan. Pada periode tersebut perusahaan belum menghadapi persaingan dan akan menetapkan harga yang tinggi supaya pengendalian modal dapat dipercepat. Ketika barang yang sama dihasilkan oleh perusahaan lain yang muncul dipasaran perusahaan pertama akan menurunkan harga jualnya.

STRATEGI PENDISTRIBUSIAN BARANG
Salah satu fungsi penting dari pemasaran adalah menyalurkan barang dari lokasi produksi ke berbagai lokasi dimana konsumen berada. Isu pendistribusian barang perlu dibedakan kepada 2 aspek :
1.Menentukan institusi yang akan melakukan kegiatan mendistribusikan barang
2.Menentukan cara penyimpanan (penggudangan) dan ala-alat pengangkutan yang akan mendistribusikan baran dari pabrik perusahaan ke  institusi-institusi yang membant memasarkan barang I kepada konsumen

Jenis Institusi yang  Membantu Pendistribusian Barang
Terlebih dahulu uraian dalam bagian ini melihat kebaikan dari mengguakan perushaan lain dalam kegiatan mendistribusika dan memasarkan barang. Seterusnya akan ditunjukkan Jenis-jenis institusi atau perusahaan yang berfungsi sebagai distributor dan pelaksana pemasaran barang kepada konsumen
Mendistribusikan sendiri atau menyerahkan kepada perusahaan lain?
Setiap perusahaan pada saat memulai operasinya akan menghadapi persoalan berikut :memasarkan dan mendistribusikan sendiri barang atau jasa yang dihasilkanya atau melakukannya melalui pihak lain?jawaban atas pertanyaan ini tergantung dari beberapa faktor seperti lokasi pasar, jenis barang yang dijual, jumlah langganan dn nilai barang yang dipasarkan Apabila pasaran bersifat lokal,yaitu meliputi daerah sekitar tempat memproduksi, pemasaran akan dilakukan oleh produsen
Jenis barang yang dijual juga menentukan saluran distribusi yang digunakan, bahan makan yang mudah rusak seperti makanan dan minuman segar biasanya dipasarkan sendiri oleh pembuatnya. Akan tetapi makanan yang diawetkan dijual secara local atau ke luar daerah, biasanya menggunakan jasa pihak lain dalam pemasaran. Jumlah langganan merupakan factor penting yang akan menentukan cara pemasaran. Apabila langganannya banyak perusahaaan tidak mempunyai pilihan lain, yaitu ia harusmenyerahkan kepada pihak lain untuk memasarkan barangnya. Nilai barang yang diproduksi juga menjadi pertimbangan dalam cara memasarkan suatu barang. Produsen kapal pesiar,kapalterbang biasanya memasarkan sendiri barangnya
Pertimbangan biaya dan kerumitan kegiatan pemasaran merupakan factor terpenting yang akan menentukan apakah sesuatu perusahaan akan memasarkan sendiri atau menyerahkan kepada pihak lain.apabila biaya pemasaranya murh dan mudah dijalankan perusahaan cenderung untuk memasarkan sendiri barang yang dihasilkannya dan begitu pula sebaliknya
Jenis-Jenis Institusi Pemasaran
Ada tiga kelompok yakni
1. Pedagang Besar  atau Wholesaler
Didefinisikan sebagai perusahaan perantara yang menghubungkan produsen dengan pedagang eceran.pedagang ini akan membeli barang yang cukup besar dari produsen dan menjualnya kembali kepada pengecer


2. Pedagang Eceran
Perusahaan yang tergolong dalam kategori Ini adalah yang menjual barang yang diproduksikan oleh pihak lain dan berhubungan langsung dengan konsumen
3. Agen Pemasaran
Biasanya digolongkan sebagai pedagan besar oleh Karena menjalankan fungsi seperti yang dijalankan oleh pedagang besar yaitu berhubungan langsung dengan produsen dan bertugas membantu menjual barang/jasa yang dihasilkan produsen.akan tetapi agen pemasaran sering kontak langsung dengan konsumen contoh :agen tiket penerbangan ,real estate dll
Menentukan saluran distribusi yang digunakan
Pada dasarnya saluran distribusi dapat dibedakan kepada 4 pilihan berikut
PRODUSEN

 
 :
1.      
KONSUMEN
 
DDDDD

2.      
KONSUMEN
 
PENGECER
 
PRODUSEN                
 
\
                      

PEDAGANG BESAR
 
PRODUSEN
 
KONSUMEN
 
PRODUSEN
 
 
3.        

4.        





1. Saluran langsung produsen ke konsumen. Saluran distribusi ini terutama digunakan untuk memasarkan barang-barang yang mudah rusak, atau barang yang pasarny terbatas yang berada dalam satu lokasi kecil contohnya : Restoran
2. Saluran produsen-pengecer-konsumen.Saluran distribusi ini merupakan alternative kepada perusahaan yang pasarannya terbatas di satu lokasi dan perusahaan kecil yang jumlah penjualaannya relative sedikit untuk setiap lokasi, walaupun pasaran lebih luas yaitu meliputi satu provinsi atau Negara. Contohnya perusahaan perabot, perusahaan yang memproduksi makanan ringan yang menggunakan pengawet dan perusahaan penerbitan buku
3. Saluran produsen-pedagang besar-pengecer-konsumen.Saluran distribusi ini terutama digunakan oleh perusahaan besar yang pasarnya tersebar di seluruh provinsi dan terutama seluruh Negara.Contohnya : perusahaan yang menghasilkan barang makanan yang diawetkan, perusahaan kosmetik dan perusahaan yang menghasilkan plastic
4. Saluran produsen-agen penjualan-konsumen, atau produsen-agen penjualan-pengecer-konsumen.Telah diterangkan yang dimaksudkan dengan agen penjualan adalah perusahaan yang ditunjuk produsen untuk memasarkan hasil produksinya dan mendapat komisi berdasarkan pada volume atau nilai barang yang dijualkannya.Contoh perusahaan agen penjualan yaitu agen real estate, agen tiket penerbangan, dan tiket pengangkutan dll.
Operasi Pendistribusian Barang
Telah dinyatakan bahwa masalah pendistribusian barang kepada konsumen dapat dibedakan kepada dua aspek : (1) Menentukan saluran pendistribusian yang akan digunakan (2) Menentukan aspek penggudangan dan pengangkutan barang yang akan dipasarkan
Masalah Penggudangan
Setiap perusahaan tentunya menginginkan agar barangnya tak perlu digudangkan. Faktor yang menimbulkan keperluan penggudangan ada tiga faktor
Faktor yang pertama, hal itu disebabkan oleh perbedaan pola produksi dan pola konsumsi misalnya di bulan muda ketika baru memperoleh gaji, konsumen cenderug berbelanja lebih banyak
Faktor yang kedua, keadaan pasaran yang tersebar di berbagai daerah dan terdapat permintaan keseluruhan yang cukup besar. Oleh sebab itu produksi harus dilakukan dalam jumlah yang besar, disalurkan ke berbagai daerah dan digudangkan sebelum disalurkan kepada pengecer dan selanjutnya pada konsumen
Faktor yang ketiga, bersumber dari perbedaan yang berlaku diantara masa produksi dan masa konsumsi yang cukup nyata.Hal ini terutama berlaku untuk produksi barang pertanian karena produksi barang-barang tersebut berlaku mengikuti musim, sedangkan konsumsinya dilakukan sepanjang tahun. Maka produksi yang telah diproses akan disimpan dan didistribusikan sesuai dengan permintaan yang berlaku
Menentukan jenis gudang yang digunakan. Dari segi fungsinya, gudang yang digunakan untuk menyimpan barang perusahaan dibedakan menjadi dua jenis
Jenis yang pertama adalah gudang untuk menyimpan barang yang keluar dari pabrik da gudang jenis gudang yang biasanya dimiliki dan dikelola langsung oleh perusahaan.Jenis gudang yang kedua ialah tempat penyimpanan barang yang akan didistribusikan dan dinamakan distribution center. Gudang pendistribusian ini ditempatkan di berbagai lokasi pasar yang utama.
Alat pengangkutan yang Digunakan
Biaya pengangkutan merupakan biaya pemasaran yang cukup besar.ini berarti memilih dengan teliti tentang cara yang terbaik untuk mengangkut barang ke lokasi pedagang besar (distributor) atau pedagang eceran, akan memberikan sumbangan penting kepada usaha untukmengurangi biaya pemasaran. Jenis alat pengangkutan tergantung kepada lokasi distributor dan pengecer



STRATEGI MEMPROMOSIKAN BARANG
Promosi yaitu memperkenalkan barang supaya konsumen menyukainya dan kemudian membelinya.Pada dasarnya kegiatan mempromosikan barang meliputi 3 aspek :
1.         Member informasi tentang sesuatu baran
2.         Membujuk para konsumen untuk membeli barang tersebut
3.         Mempengaruhi para konsumen
Dalam program pemasaran barang-barang yang dipromosikan dapat dipasarkan dengan beberapa cara. Yang utama adalah pengiklanan(advertensi), penjualan secara langsung (personal selling), promosi penjualan, dan publisitas. Gabungan dari berbagai promosi ini disebut promotion mix atau bauran promosi
Pengiklanan
Alat promosi ini dapat dipandang hal yang paling penting dalam memperkenalkan barang kepada masyarakat dan membujuk untuk membelinya. Pengiklanan barang-barang yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan  dapat dibedakan kepada 2 golongan utama yaitu
1.         Pengiklanan barang
2.         Pengiklanan institusi
Pengiklanan barang yaitu pengiklanan yang berupa mempromosikan barang yang dijual perusahaan.Contohnya :advertensi jam rolex, pengiklanan bau kaos dan sepatu dll
Pengiklanan institusi yaitu pengiklanan yang lebih memperkenalkan atau mengingatkan konsumen mengenai perusahaannya dan bukan barang yang dihasilkan, seperti bank BNI 46 atau bank Mandiri
Jenis Media Pengiklanan
Bermacam media dapat digunakan untuk melakukan pengiklanan.Pengiklanan yang sering dijumpai ialah outdoor advertising yaitu pengiklanan di luar bangunan dengan menggunakan papan pengiklanan atau billboards.Cara yang kedua ialah dengan membuat iklan di media cetak seperti surat kabar dan majalah. Media lain untuk pengiklanan ialah dalam siaran radio, televise, internet
Promosi Penjualan dan Publisitas
Promosi penjulan meliputi kegiatan tertentu atau penawaran tertentu yang masa berlakunya terbatas. Biasanya tujuan dari melakukan promosi penjualan adalah membujuk dan mempengaruhi konsumen untuk berbelanja lebih banyak atau lebih sering
Penjualan Langsung
Penjualan langsung atau  penjualan secara pribadi merupakan cara promosi penjualan barang atau jasa yang dilakukan dengan mengirim staf penjualan menemui konsumen yang diharapkan akan membeli barang atau jasa yang dipromosikan.
Contoh yang sering dijumpai dalam kegiatan penjualan langsung ialah kegiatan menjual produk asuransi, terutama asuransi jiwa
Publisitas dan Hubungan Masyarakat
Cara menggunakan publisitas  sebagai alat untuk memprosikan barang selalu didefinisikan sebagai memperkenalkan barang secara Cuma-Cuma. Yang melakukan publisitas itu bukan perusahaan melainkan media cetak seperti surat kabar dan majalah. Perhatikan berbagai bentuk publisitas berikut :
• Satu majalah penerbangan atau pariwisata menulis tentang kenikmatan tinggal di satu hotel pantai menado, Sulawesi utara
• Suatu tulisan di surat kabar mengulas mengenai buku yang diterbitkan atau film yang akan dapat diihat di gedung bioskop di Jakarta dalam beberapa hari lagi
• Suatu majalah khusus mengenai industri otomotif mengulas mengenai model baru kijang innova yang telah dilancarkan beberapa bulan yang lalu
Contoh-contoh diatas jelas menunjukkan bahwa publisitas melalui media cetak dapat membantu mempromosikan barang yang dihasilkannya dan kebaikan(atau keburukan) barang yang dihasilkan. Kegiatan publisitas mengenai barang-barang yang dihasilkan berbagai perusahaan sangat erat berhubungan dengan kegiatan bagian hubungan masyarakat (Humas) perusahaan.

















DAFTAR PUSTAKA


Sukirno,sadono.2004.Pengantar Bisnis Edisi Pertama.Jakarta,Kencana Prenadamedia Group

Tidak ada komentar:

Posting Komentar