PEMASARAN DAN CAKUPAN KEGIATAN
Apakah
pemasaran? Kebanyakan orang, termasuk Anda, akan menjawab secara berikut :
Pemasaran adalah kegiatan perusahaan untuk menjual barang atau jasa. Jawaban
ini tidak salah tetapi juga tidak sepenuhnya benar.Pertama-tama pemasaran bukan
hanya meliputi menjual barang dan jasa saja. Disamping itu, pemasaran mencakup
beberapa kegiatan lain yang cukup kompleks. Dalam berbagai perusahaan biaya
yang besar perlu dikeluarkan untuk melakukannya.Dalam perusahaan besar, seperti
perusahaan multinasional (MNC), pemasaran meliputi berbagai jenis kegiatan
seperti riset mengenai perilaku konsumen, riset mengenai potensi pasar,
kegiatan untuk mengembangkan produk baru, dan kegiatan mendistribusikan dan
mempromosikan barang yang dijual.
Jenis Produk yang Dipasarkan
Dalam
kegiatan pemasaran produk apa yang dipasarkan? Ternyata bukan barang dan jasa
saja. Jenis benda yang dipasarkan perlu dibedakan kepada tiga golongan : (1)
produk yang dapat diraba, (2) jasa-jasa, dan (3) produk lain yang tidak wujud
seperti ide dan kesehatan.
Barang-barang
yang dipasarkan
Memasarkan
barang merupakan kegiatan pemasaran terpenting.Sebagaian besar produk usaha
terdiri dari benda-benda dapat diraba, terutama barang-barang konsumsi yang
dibeli masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Dari segi kegunaanya
barang-barang dibedakan menjadi dua golongan : barang konsumsi dan barang
industri atau barang modal. Yang dimaksudkan dengan barang konsumsi adalah
barang-barang jadi (final goods) yang
akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Contohnya adalah baju,
sepatu, makanan, mobil, dan perabot rumah. Sedangkan barang industri atau
barang modal adalah barang yang digunakan untuk memproduksi barang lain,
peralatan industri, peralatan toko, alat-alat untuk keperluan kedokteran, dan
alat untuk melancarkan komunikasi dan pengangkutan. Kedua jenis barang tersebut
belum meliputi semua barang dalam perekonomian. Masih terdapat satu jenis
barang lain, yaitu barang setengah jadi atau barang pertengahan (intermediate goods). Barang ini adalah
barang yang akan diproses kembali untuk menjadi barang konsumen atau barang
modal seperti papan dan besi.
Jasa-jasa
yang sering dipasarkan
Dalam
masyarakat terdapat berbagai jenis jasa.Tetapi, seperti juga barang biasa,
tidak semua jasa secara aktif dipasarkan.Beberapa jenis barang, terutama
pertanian, pemasarannya berjalan secara alamiah.Tidak terdapat promosi yang
sungguh-sungguh untuk melakukan pemasarannya. Hal yang sama terdapat pada jasa
perusahaan-perusahaan menjual jasa, tetapi tidak semuanya dipasarkan secara
intensif. Contohnya adalah jasa angkutan kereta api, jasa angkutan bus
antarkota dan antarpropinsi atau antarkota, dan jasa pendidikan yang disediakan
oleh pemerintah. Hanya sebagian kecil jasa yang kegiatan pemasarannya cukup
nyata dan hal itu terutama disebabkan oleh adanya persaingan yang cukup
besar.Contohnya adalah iklan perusahaan penerbangan dan iklan perusahaan
telekomunikasi.
Jenis
pemasaran yang lain
Pernahkan
Anda membaca iklan untuk pergi melancong atau berwisata ke Bali, Australia,
Eropa dan berbagai tempat lain?Tidak tepatlah apabila pemasaran tersebut
dipandang sebagai pemasaran untuk menjual jasa.Kita melancong ke berbagai
tempat untuk menikmati keindahan alam dan peninggalan sejarah.Jasa yang
diberikan oleh keindahan alam dan peninggalan sejarah adalah jasa yang unik dan
tidak dapat dikategorikan kepada jenis jasa yang biasa.
Kegiatan
pemasaran juga dilakukan untuk mengembangkan ide.Misalnya recycling benda-benda yang tekah kita gunakan penting untuk
menciptakan pertumbuhan yang sustainable.Berbagai
usaha seperti iklan dan penyebaran brosur dilakukan untuk membujuk masyarakat
melakukan recycling.Iklan dan
penyebaran brosur yang menerangkan bagaimana menghindari kanker, sakit jantung,
atau menjalankan hidup yang sehat, merupakan contoh lain mengenai kegiatan
pemasaran mengembangkan ide.
Bauran Pemasaran (Marketing Mix) : Bentuk Kegiatan dalam
Pemasaran
Telah
diterangkan sebelum ini bahwa berbagai perusahaan sangat menekankan kepada
marketing orientation atau kegiatan yang bersifat market oriented dalam menjalankan kegiatannya. Maksudnya ialah
disegala bidang kegiatan perusahaan, usaha harus dilakukan untuk menghasilkan
barang atau jasa yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen.Filsafah
ini merupakan pola pemikiran yang baru berkembnag setelah perusahaan mulai
menghadapi bersaingan yang semakin serius dari perusahaan-perusahaan lain yang
menghasilkan barang yang sejenis.
Evolusi
Perkembangan Pemikiran Mengenai Pemasaran
Ketika
industri-industri di negara maju masih belum berkembang, yaitu sampai permulaan
abad ke-20, perusahaan kurang memperhatikan keinginan konsumen dalam menentukan
barang yang akan diproduksikannya. Pada waktu itu hasil industri measih
relative terbatas dan setiap barang yang diproduksikan dapat dengan mudah
diserap pasar.Dalam periode ini kegiatan perusahaan sudah berorientasi kepada produksi atau production orientation.
Pada
tahap berikutnya dari perkembangan kegiatan industri pengolahan, kebanyakan
perusahaan telah mampu memproduksikan barang yang lebih banyak daripada yang
diperlukan masyarakat.Maka usaha untuk meningkatkan penjualan mulai
ditekan.Walau bagaimanapun keinginan yang ada di pasar belum menjadi perhatian
utama perusahaan dalam menghasilkan barang.Yang penting, perusahaan perlu
menentukan jenis barang yang diproduksikannya dan sesudah itu melakukan usaha
melalui tenaga penjualannya (salesman),
untuk menjual sebanyak-banyaknya.Dalam periode ini kegiatan pemasran sudah berorientasi kepada penjualan atau sales
orientation.
Dalam
periode perkembangan kegiatan industri selanjutnya, bukan saja setiap
perusahaan dapt menghasilkan barang yang lebih banyak daripada yang dapat
diserap oleh pasar, tetapi juga lebih banyak perusahaan sejenis yang muncul dan
saling bersaingan dalam kegiatannya.Perkembangn inilah yang mendorong kegiatan
perusahaan, termasuk kegiatan pemasarannya, yang bersifat marketing orientation atau berorientasi
pasar yaitu kegiatan memproduksikan barang atau jasa yang sangat didasarkan
kepada keadaan, keinginan dan kebutuhan yang wujud di kalangan konsumen.Pada
tahap ini kegiatan-kegiatan perusahan yang meliputi bidang pemasaran menjadi
bertmabah kompleks.
Falsafah Pemasaran Masa Kini :Marketing Mix
Pada
masa kini, ketika teknologi sudah semakin canggih dan kompetisi dalam
kegiatan-kegiatan yang sejenis semakin tajam, bagaian pemasran dalam setiap
perusahaan perlu memperhatikan empat komponen penting dari kegiatan pemasaran.
Keempat komponen tersebut, yang dikenal sebagai 4P ataumarketing mix, adalah product,
pricing, place dan promotion. Artinya,
marketing mix tersebut meliputi : (1)
mengembangkan barang, (2) menentukan harga, (3) menyebarkannya ke berbagai
tempat, dan (4) mempromosikannya agar dibeli konsumen. Berdasarkan kepada keempat aspek yang diliput dalam
kegiatan pemasaran ini, dapat didefinisikan istilah pemasaran yaitu : sekumpulan kegiatan yang saling
berhubungan, yang disusun dengan tujuan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan
seterusnya mengembangkan barang yang dibutuhkan, menentukan harganya,
mendistribusikannya, dan mempromosikannya.
Untuk konteks jsa keempat unsure dari bauran
pemasaran tadi masih ditambah dengan 3 unsur lainnya yaitu :
ü People ->orang
yang menawarkan jasa.
ü Physical ->faktor-faktor
fisik pendukung jasa.
ü Proses
-> proses penyampaian jasa.
Strategi
Pengembangan Barang
Untuk
dapat menghadapi persaingan dan terus beroperasi, perusahan harus selalu
memperhatikan kedudukan barang yang dipromosikannya.Barang yang ada harus
diperbaiki mutunya, dan sifatnya perlu diubah sesuai dengan perkembangan cita
rasa konsumen.Yang lebih penting bagaian pemasaran harus memikirkan jenis
barang baru yang perlu diciptakan yang sesuai dengan perkembangan teknologi,
perubahan keinginan konsumen, perubahan kegiatan ekonomi, dan peningkatan
pendapatan.
Strategi
Penentuan Harga
Setelah
barang diwujudkan dan biaya produksi diketahui, tugas dari pemasaran adalah
menentukan harga jual dari barang tersebut.Adakalanya persoalan menentukan
harga merupakan masalah yang rumit.Harga yang tingi dengan keuntungan per unit
yang tinggi belum tentu mewujudkan keuntungan yang diharapkan.Sebaliknya harga
yang rendah yang diikuti volume penjualan yang tinggi dapat menghasilkan
keuntungan yang besar. Tindakan ara pesaing dalam menghadapi kebijakan harga
yang akan ditempuh oleh perusahaan juga perlu diperhatikan.
Strategi
Pendistribusian Barang
Istilah
Place dalam konsep marketing mix berarti pendistribusian
barang ke berbagai tempat. Berbagai jenis perusahaan menghasilkan barang atau jasa yang pasarnya tersebar ke berbagai
pelosok kota, berbagai daerah, dan bahkan berbagai negara. Pendistribusian
barang perlu dilakukan secara efisien, dalam waktu yang singkat dan dengan biaya
yang relative murah. Menentukan cara untuk mencapai tujuan ini merupakan tugas
bidang pemasaran. Bentuk cara pendistribusian atau saluran pemasaran yang
sesuai dengan tujuan di atas juga perlu ditentukan.
Strategi
untuk Menjalankan Promosi
Dalam
kegiatan pemsaran, promosi meliputi dua hal : (1) memperkenalkan barang yang diproduksikan, dan (2) membujuk
para konsumen membeli barnag tersebut. Apabila barang sudah lama tersedia di
pasar, promosi dapat pula bertujuan untuk menaikkan jumlah barang yang dijual.
Alat untuk melakukan promosi dapat dibedakan kepada beberapa bentuk seperti :
penjualan langsung, iklan dan pengiriman brosur mengenai barang-barang dijual
kepada orang-orang yang diharapkan dapat menjadi langganan.
SUMBANGAN PEMASARAN
KEPADA MASYARAKAT DAN PEREKONOMIAN
Yang
dimaksudkan dengan masyarakat dalam uraian di bagian ini adalah para konsumen
yang membeli barang yang dihasilkan perusahaan.Sedangkan perekonomian meliputi
kegiatan-kegiatan dalam perekonomian, kesempatan kerja yang diwujudkan dan
pendapatan nasional diciptakan.
Sumbangan
Pemasaran Kepada Masyarakat
Mengapakah
masyarakat membeli barang dan jasa? Atau, dengan menggunakan bentuk pertanyaan
yang lain : “Mengapakah masyarakat menukar uangnya dengan barang?” dalam teori
ekonomi jawabnya adalah karena konsumen merasa utilitas atau daya guna memiliki barang adalah lebih besar dari
memiliki uang. Dengan perkataan lain, penjualan barang tersebut menimbulkan
kepuasan atau utilitas kepada masyarakat yang lebih tinggi daripada
memegang uang. Makin banyak barang yang dibelinya, makin banyak pula utilitas
atau kepuasan yang diciptakan. Pemindahan barang dan jasa dari produsen ke
konsumen, yang dilakukan melalui kegiatan pemasaran menimbulkan beberapa jenis
utilitas yang akan meningkatkan kebijakan masyarakat.
Dalam
teori ekonomi terdapat istilah surplus
konsumen.Maksudnya, setiap kali seorang konsumen membeli sesuatu barang, ia
akan memperoleh jumlah utilitas yang lebih besar daripda utilitas yang
diperoleh dari memegang uang yang dibelanjakannya. Berarti, setiap kali
konsumen membeli barang, setiap kali pula ia memperoleh surplus konsumen.
Ditinjau secara global, perbelanjaan konsumsi oleh masyarakat, akan
meningkatkan jumlah utilitas yang dinikmati masyarakat dan berarti
kesejahteraan masyarakat semakin meningkat. Kegiatan pemasaran akan mewujudkan
tambahan utilitas yang berikut :
Ø Utilitas waktu :kepuasan
konsumen bertambah oleh karena dapat memperoleh barang pada waktu yang sesuai.
Ø Utilitas tempat :
tambahan kepuasan konsumen karena dapat memperoleh barang pada tempat yang
dekat dengannya.
Ø Utilitas pemilikan :
tambahan kepuasan konsumen karena dapat memperoleh barang yang diinginkan.
Di
samping ketiga jenis utilitas di atas terdapat pula jenis utilitas yang lain,
yaitu utilitas bentuk. Kegiatan
perusahaan membuat kursi telah menciptakan utilitas tersendiri, yaitu utilitas
bentuk. Dengan demikian, pada ketika seorang konsumen membeli sesuatu barang
dan menggunakannya, konsumen tersebut telah menikmati 4 jenis utilitas :
utilitas bentuk, utilitas waktu, utilitas tempat, dan utilitas pemilikan.
Sumbangan
Pemasaran Kepada Perekonomian
Disatu
sisi telah ditunjukkan bahwa kegiatan produksi perusahaan dan kegiatan
pemasarannya telah meningkatkan kemakmuran masyarakat.Kegiatan tersebut
memungkinkan masyarakat memperoleh barang yang dinginkannya. Dari segi lain,
kegiatan pemasaran memberikan berbagai manfaat kepada kegiatan perekonomian
secara keseluruhan, yaitu dengan mewujudkan sumbangan yang berikut : (1)
meningkatkan efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi, (2) meningkatkan
penjualan barang dan jasa yang dihasilkan, (3) meningkatkan kegiatan ekonomi
dan mempercepat pertumbuhan, dan (4) memacu perkembangan teknologi dan barang
baru.
Meningkatkan
Penjualan Barang dan Jasa
Salah
satu kegiatan dalam pemasaran adalah melaksanakan promosi yang pada dasarnya
merupakan kegiatan yang membujuk konsumen untuk membeli barang yang
dipromosikan.Melalui promosi ini setiap perusahaan mengharapkan penjualan dapat
ditingkatkan dan kenaikan penjualan ini secara langsung mempengaruhi pendapatan
dan keuntungan.Melalui promosi, penjualan produksi perusahaan bukan saja dapat
dijual di dalam negeri tetapi juga diekspor ke luar negeri.Kegiatan mengekspor
dapat menaikkan produksi dengan cepat dan semakin menguntungkan
perusahaan.Selanjutnya, kenaikan penjualan dapat meningkatkan efisiensi
kegiatan perusahaan. Apabila pemasaran meningkatkan produksi, biaya produksi
per unit cenderung akan menjadi semakin menurun. Apabila hal ini berlaku
keuntungan perusahaan akan menjadi bertambah besar.
Meningatkan
Kegiatan Ekonomi dan Mempercepat Pertumbuhan
Dalam
suatu negara pendapatan nasional meliputi nilai barang dan jasa yang
diproduksikan dalam perekonomian dalam suatu tahun tertentu.Apabila produksi
perusahaan meningkat maka dengan sendirinya pendapatan nasional
meningkat.Dengan demikian, melalui kegiatan pemasaran yang efektif
perusahaan-perusahaan telah memberikan sumbangan ke arah peningkatan dalam
produksi nasional dan pertumbuhan ekonomi. Di samping itu, kenaikan produksi
dan penjualan dalam perusahaan akan menyebabkan (1) pertambahan tenaga kerja
yang digunakan dalam perusahaan, (2) pertambahan pengeluaran untuk membeli
bahan mentah, dan (3) menggalakkan dilakukannya investasi baru dalam
perusahaan. Faktor-faktor ini akan lebih mempercepat perkembangan kegiatan
ekonomi, perkembangan penggunaan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi.
Memacu
Perkembangan Teknologi dan Barang Baru
Dalam
perekonomian modern persaingan di anatara perusahaan sudah semakin tajam.
Artinya, perusahaan-perusahaan akan berlomba-lomba antara lain dengan melalui
promosi, untuk menarik langganan membeli barang dan jasa mereka produksi.
Keberhasilan suatu perusahaan dalam memasaekan barangnya akan mempengaruhi
penjualan perusahaan lainnya. Untuk menghadapi efek yang tidak dinginkan ini,
beberapa usaha dapat dilakukan perusahaan.Cara yang pertama adalah menggiatkan
usaha dalam pemasaran sehingga “bagian” pasar (market share) yang dinikmati perusahaan dapat dipertahankan. Cara
lain yang lebih efektif adalah mengembangkan teknologi yang lebih baik sehingga
biaya produksi dapat dikurangi, mutu barang ditingkatkan, dan kedudukan
perusahaan dipasaran semakin kukuh. Mengembangkan dan memasarkan barang baru
merupakan satu alternative lain. Menaikkan mutu barang dan menciptakan barang
baru merupakan salah satu aspek penting dari kegiatan pemasaran.
STRATEGI
MENGEMBANGKAN BARANG
Memproduksi
barang-barang yang dapat dibanggakan kualitasnya merupakan tanggung jawab
bagian produksi.Akan tetapi menciptakan barang bermutu saja belum menjamin
kesuksesan penjualan barang tersebut.Pembeli perlu diberi keyakinan tentang
kualitas barang yang diproduksi dan hal ini merupakan tugas bagian
pemasaran.Tugas pemasaran adalah untuk menciptakan kesan dan keyakinan bahwa
barang yang diproduksi memang merupakan barng yang bermutu dan sesuai dengan
kebutuhan konsumen.Untuk merealisasikan tugas ini perusahaan perlu menjalankan
strategi mengembangkan barang dan strategi pemasaran lainnya.
Penggolongan Barang dari Sudut
Pandangan Pemasaran
Dalam
uraian yang bersifat umum, barang yang diproduksi perusahaan-perusahaan
dibedakan kepada dua golongan : barang dan jasa. Untuk kebutuhan analisis
pemasaran, cara penggolongan yang terperinci perlu dilakukan. Hal tersebut akan
ditunjukkan dalam bagian ini.
Barang
Konsumsi dan Barang Industri
Barang
konsumsi.Cara pertama untuk membedakan barang konsumsi adalah membedakannya
berdasarkan ketahanan barang tersebut. Dengan cara pembedaan ini barang
konsumsi dibedakan kepada: barang mudah
rusak, barang semi tahan lama, dan barang tahan lama. Yang tergolong barang
mudah rusak adalah barang pertanian dan barang makann seperti sayur-sayuran,
buah-buahan, dan barang makanan yang sudah dimasak.Perabot, baju dan celana,
alat-alat tulis, dan berbagai peralatan rumah tergolong sebagai barang setengah
atau semi tahan lama.Sedangkan mobil merupakan satu contoh dari bahan tahan
lama.
Cara
kedua untuk menggolongkan barang konsumsi adalah berdasarkan kepada kemudahan
cara memperolehnya dan kekerapan barang tersebut dibeli. Dalam cara
penggolongan ini barang sering dibeli dan mudah didapatkan dinamakan convenience goods. Barang jenis ini
harganya murah dan serin dibeli. Contohnya adalah rokok, surat kabar (Koran),
kertas dan pena. Jenis yang kedua adalah shooping
goods, yaitu barang-barang yang secara khusus dicari dengan pergi ke pusat
pertokoan yang besar seperti mal dan
daerah pertokoan di pusat kota. Contoh barang ini adalah baju, sepatu, radio,
dan televise. Golongan yang terakhir dinamakan specialty goods yaitu barang khusus, yang berharga mahal, yang
diminati berdasarkan kepribadian seseorang. Barang-barang yang bermerek
internasional seperti jam tangan Rolex, tas tangan LV (Louis Vuitton), dan
mobil yang sangat mewah merupakan beberapa contohnya.
Cara
ketiga untuk membedakan barang konsumsi adalah membuat penggolongan berdasarkan
sektor yang menghasilkannya.Barang yang dihasilkan sektor primer seperti udang,
beras, dan sayuran dikenal sebagai barang pertanian atau hasil sektor
primer.Sedangkan barang yang diproses oleh industri pengolahan seperti baju dan
sepatu dinamakan sabagai barang industri.Jenis ketiga dari barang yang
dinamakan berdasarkan kepada sektor yang mengeluarkan dinamakan jasa.Contohnya
adalah pendidikan, pengobatan dan pengangkutan.
Barang industri.Yang digolongkan sebagai
barang industri adalah gabungan antara barang modal dengan barang peralihan
(setengah jadi).Barang modal dinamakan juga sebagai barang instalasi. Seperti telah diterangkan barang modal terdiri
dari masin-mesin dan bangunan perusahaan yang digunakan agar barang lain dapat
diproduksikan,.Dalam barang industri termasuk pula peralatan-peralatan (equipment), yaitu barang yang fungsinya
seperti barang modal tetapi lebih murah dan jangka hidupnya lebih pendek dari
barang modal. Dalam setiap barang yang kompleks sifatnya seperti mobil, kapal
terbang, dan televise terdapat berbagai jenis barang industri yang dinamakan
suku cadang. Barang peralihan lain yang penting artinya dalam menghasilkan barang-barang
konsumen maupun barang modal adalah bahan mentah. Contohnya adalah barang
pertanian (beras, kelapa sawit, dan karet) dan barang pertambahan (mineral,
biji besi, tembaga, dan minyak bumi). Kelompok terakhir dari barang industri
adalah industrial supplies, yang
meliputi barang-barang yang digunakan untuk melancarkan kegiatan sehari-hari di
kantor dan di pabrik. Contohnya bola lampu, alat tulis dan kertas, sarung
tangan dan sepatu kerja yang digunakan di pabrik dan proyek bangunan.
Product
Line dan Bauran Produk (Product Mix)
Kebanyakan
perusahaan, terutama perusahaan industri, menghasilkan beberapa jenis
barang.Adakalanya penjenisannya sangat sederhana.Misalnya pabrik kelapa sawit
menghasilkan minyak kelapa sawit dan biji inti (kernel).Pabrik karet juga
menghasilkan berbagai-bagai produk karet seperti lateks dan karet beku atau
karet lempengan (sheet).Di perusahaan
industri yang bersifat multinasional penjenisannya semakin banyak. Untuk
membedakan jenis barang yang mereka produksikan digunakan istilah product line dan product mix (bauran produk).
Yang
diartikan dengan product line adalah
barang-barang yang cirri fisiknya hamper sama dan disalurkan ke pasar yang
sama. Barang yang tergolong sebagai product
line kegunaanya kepada konsumen adalah sama dan akan digunakan oleh
golongan konsumen yang berbeda dalam suatu pasar tetapi berbeda sifatnya.
Contoh product line adalah produksi
perusahaann sepatu yang meliputi sepatu anak laki-laki dan perempuan, sepatu
lelaki dewasa, sepatu perempuan dewasa, kaus kaki dan sepatu untuk olahraga.
Yang diartikan dengan product mix adalah
variasi barang yang diproduksikan untuk satu jenis barang tertentu. Kembali
dengan contoh perusahaan sepatu di atas, berbagai varasi produksi untuk setiap
jenis sepatu dinamakan product mix.
Contoh product mix sepatu laki-laki adalah sepatu dari plastik,
sepatu dari canvas, sepatu karet, dan sepatu kulit.
Di
suatu hotel mewah didapati restoran Tiong Hoa, restoran makanan Indonesia dan
restoran makanana Barat.Ketiga jenis restoran tersebut merupakan product line dari hotel
tersebut.Sedangkan berbagai jenis makanan di setiap restoran dinamakan product mix.
Barang
Serupa (Identical) dan Berbeda Corak (Deifferentiated)
Cara
lain untuk menggolongkan barang didasarkan kepada keadaan fisik barang
tersebut. Terdapat beberapa jenis barang yang sangat serupa sehingga tidak
dapat dibedakan asalnya. Bagaimana Anda membedajab hasil padi dari petani A
atau B? Kebanyakan hasil-hasil pertanian terdiri dari barang serupa sehingga
sukar ditentukan daerah mana (atau perusahaan mana) barang tersebut
berasal.Barang serupa dinamakan juga sebagai barang identical atau barang homogenous.
Akan
tetapi untuk berbagai jenis barang produksi industri pengolahan, walaupun
bendanya dibuat dari bahan serupa, barang yang diciptakan dapat dibedakan.
Barang yang demikian dinamakan barang berbeda corak atau differentiated product.Anda tentu sering membeli atau
setidak-tidaknya melihat dan menggunakan berbagai jenis sabun mandi.Bahan
bakunya tak banyak berbeda, tetapi hasil akhirnya bisa sangat berbeda, misalnya
dalam warna, bentuk dan pengemasannya.Perusahaan yang berlainan sudah pasti
menghasilkan sabun yang berlain penampilannya. Bahkan perusahaan yang sma
menghasilkan berbagai barang sejenis yang berbeda harga dan penampilannya.
Strategi untuk
Membentuk Penampilan Barang
Penampilan suatu barang merupakan daya
tarik penting untuk membujuk konsumen.Dua alat penting untuk membentuk
penampilan barang adalah merek dan pengemasan.Kedua aspek dari pemasaran barang
ini penting untuk menciptakan value
package.
Value
Package dan Daya Tarik Barang
Dari sudut pandangan pemasaran,
sesuatu barang bukan saja terbatas kepada benda yang diwujudkan oleh proses
produksi, tetapi meliputi hal-hal lain yang terkait drngan barang tersebut yang
mempengaruhi pandangan konsumen terhadap barang tersebut. Kita tentunya sering
menjumpai hal-hal berikut : (1) Di suatu toko ada dua barang yang sama mutunya
dan sama menariknya, tetapi harga salah satu barang jauh lebih tinggi dari
barang lainnya, dan (2) Dua barang yang sama, tetapi harganya sangat berbeda di
pasar pagi dengan di mal terkenal. Untuk kasus (1) sebab perbedaan harga adalah
karena barang yang mahal dibuat perusahaan yang yang mereknya terkenal,
sedangkan dalam kasus (2) mal adalah tempat berbelanja untuk orang yang
pendapatannya relatif tinggi dan
bersedia membayar barang yang sama
dengan harga yang lebih tinggi dari pasar pagi.
Bagi seorang konsumen dan dari sudut
pandang pemasaran, barang buka saja benda fisiknya tetapi juga meliputi atribut
(faktor) lain yang berhubungan dengannya seperti hargaya, mereknya,
pengemasannya, perusahaan yang membuatnya dan toko yang menjualnya.Untuk barang
tertentu surat garansi dan layanan penjual setelah dibeli (after sale service) sangat penting dalam mempengaruhi tindakan
konsumen membeli suatu barang. Gabungan faktor-faktor yang mempengaruhi
pandangan konsumen terhadap suatu barang dan mempengaruhi keinginannya untuk
membeli dinamakan value package.
Peranan
Merek Barang
Untuk setiap perusahaan merek
merupakan modal usahanya yang sangat penting.Merek yang terkenal memudahkan
memasarkan barang yang diproduksikan, walaupun barang tersebut merupakan barang
baru. Selain itu, merek yang terkenal memungkinkan perusahaan menentukan
harganya yang lebih tinggi dari barang yang sama yang menjadi pesaingnya.
Semakin terkenal merek yang digunakan oleh suatu perusahaan semakin baik
prospek keuntungannya dalam jangka panjang karena merek yang terkenal
mewujudkan kepercayaan dan kesetiaan konsumen terhadap barang yang
dipasarkannya. Kemampuan merek, sebagai alat untuk menarik konsumen untuk
membeli barang yang terkenal mereknya, akan menghambat perusahaan-perusahaan
baru untuk mengembangan perusahaannya dalam bidang yang sama. Sebgai
alternative perusahaan lain akan mengembangkan barang generic, yaitu barang
yang sama jenisnya yang adakalanya tidak bermerek, tetapi dijual dengan harga
yang jauh lebih murah dari barang yang terkenal mereknya.
Peranan
Pengemasan
Kotak atau kantong yang menjadi
kemasan barang yang dijual merupakan salah satu alat pemasaran yang penting.
Kotak atau kantong yang membungkus suaru barang akan dapat membedakan satu
barang denga barang yang lainnya. Kotak atau kantong pengemasan bisa menjadi
sarana informasi bagi para konsumen yakni dapat menolong konsumen mengambil
keputusan dalam memilih brang yang akan dibelinya. Pengemasan yang menarik akan
mendorong konsumen untuk mengamati barang yang terkandung di dalamnya. Konsumen
akan mulai meneliti informasi mengenai barang tersebut, yang biasanya
dinyatakan dalam kotak dan kantong pengemasan. Oleh karena itu, suatu perusahaan
haruslah membuat kotak untuk kemasan yang menarik sehingga konsumen akan
tertarik membeli produk yang dipasarkan. Menarik dalam artian dari ciri-ciri,
warna, design,dan tambahan variasi lainnya.



Keuntungan
Periode
Siklus Barang
Barang
walaupun benda mati mempunyai sifat yang sama dengan manusia, binatang, dan
pohon-pohonan. Ada masanya untuk lahir, tumbuh, berkembang, dan akhirnya
mengalami kemunduran dan hilang dari pasaran. Siklus hidup barang dapat
dibedakan menjadi empat tahap berikut :Pengenalan,
Pertumbuhan, Kematangan dan Kemunduran.
Tahap Pengenalan
Pada
tahap ini perusahaan berusaha mendorong dan mengembangkan permintaan atas
barang yang diperkenalkan.Alat yang penting digunakan untuk mencapai tujuan ini
adalah mengadakan promosi penjualan.Melaui promosi diperkenalkan barang yang
baru diciptakan, diteragkan kegunaannya dan digiatkan kampanye untuk memberikan
informasi mengenai barang tersebut kepada konsumen.Dalam tahap ini penjualan
relatif rendah dan keuntungan mungkin belum diperoleh karena ada pada tahap
permulaan. Apabila konsumen kurang meminati barang yang ditawarkan, barang baru
tersebut cendrung akan menghadapi masa depan yang suram.
Tahap
Pertumbuhan
Pada
tahap ini barang sudah mulai terkenal dan sudah menghasilkan keuntungan.Berarti
lebih banyak konsumen yang telah mengenal barang yang baru tersebut.Pada tahap
ini persaingan mulai muncul. Perusahaan bersaing berusaha untuk menciptakan
barang yang sama, tetapi dengan mutu yang lebih baik dan menjual barag tersebut
dengan menciptakan dan menggunakan teknik lain. Akan tetapi ada juga perusahaan
yang menciptakan barang generik dengan
harga yang jauhlebih murah. Satu ciri penting lain dari tahap pertumbuhan
adalah pasar barang tersebut menjadi semakin meluas dan ini merupakan faktor
penting yang menyebabkan pertambahan produksi dan penjualan yang semakin cepat.
Tahap Mencapai
Kematangan
Bersamaan
dengan kegiatan menambah produksi, perusahaan akan berusaha pula meningkatkan
mutu barang yang dihasilkannya. Dengan melakukan pengembangan teknologi dan
perubahan yang bersifat teknis lainnya. Akan tetapi usaha yang seperti itu akan
menyebabkan perkembangan penjualan yang sangat marjinal. Persaingan dari
perusahaan yang menghasilkan barang sejenis semakin tajam dan
perusahaan-perusahaan meningkatkan persaingan di antara mereka dengan menurunkan
harga. Lebih penting lagi, perkembangan teknologi memungkinkan perusahaan yang
sama atau perusahaan yang lain menghasilkan barang yang bersamaan yang jauh
lebih baik keadaannya.
Tahap Kemunduran
Ketika
suatu barang terus mengalami perkembangan maka pada suatu ketika konsumen akan
merasa jenuh atau bosan dengan barang tersebut. Salah satu contoh nyata yakni
barang-barang yang dikembangkan pada masa lalu tidak menguntungkan lagi untuk
diproduksi di masa sekarang.Salah satu faktor penyebabnya adalah persaingan
dari perusahaan-perusahaan lain yang menyebabkan barang yang dijual menjadi
semakin kurang diminati di pasaran.Dalam beberapa decade terakhir, kemunduran
suatu barang disebabkan oleh perkembangan teknologi.Salah satu contoh adalah
pengunaan mesin ketik. Yakni pada tahun era 90-an mesin ketik adalah barang
yang populer atau bisa dibilang barang yang mewah pada zamannya. Namun sekarang
karena perkembangan teknologi mesin ketik sangat sulit dijumpai karena barang
tersebut mengalami kemunduran sebagai akibat perkembangan komputer pribadi
(PC).
Kebutuhan
untuk Mengembangkan Barang Baru
Dengan
memahami siklus hidup barang, ada baiknya suatu perusahaan harus memikirkan
upaya untuk mengembangkan barang baru yang lebih inovatif.Namun upaya untuk
mengembangkan barang baru sebaiknya bergantung kepada jenis kegiatan dimana
perusahaan itu beroperasi.
Jenis Industri
dan Kebutuhan Mengembangkan Barang Baru
Kebutuhan
untuk mengembangkan barang baru terutama timbul di dalam perusahaan industri,
misal industri (1) yang menghasilkan barang-barang yang teknologinya berkembang
dengan dan cepat dan tingkat persaingan diantara berbagai perusahaan sangat
tinggi dan industri (2) barang yang diproduksi design atau modelnya terus
menerus berganti. Contoh perusahaan yang (1) atau perusahaan yang mengahsilkan barang
seperti TV dan computer, sedangkan
contoh perusahaan (2) adalah perusahaan garmen, produsen tas dan sepatu.
Proses
Pengembangan Barang Baru
Biasanya
proses pengembangan barang baru dimulai dari suatu ide atau gagasan.Secara
singkat dalam bagian ini akan diterangkan langkah-langkah yang mesti dilakukan
untuk mengembangkan barang baru adalah sebagai berikut :
1. Pengumpulan
ide atau konsep dijalankan
Ide
atau gagasan tentang produk baru dapat berasal dari berbagai sumber.Sumber yang
paling umum adalah hasil survei konsumen. Di samping itu hasil penelitian
bagian R&Q atau Research and
Develoment(Penelitian dan Pengembangan), sumbang saran pegawai dalam
perusahaan dan barang –barang yang dihasilkan perusahaan-perusahaan yang
bersaingan dengannya merupakan sumber lain inisiatif untuk mengembangkan barang
baru.
2. Perubahan
dan pengembangan ide.
Berbagai
ide yang dikumpulkan perlu dibahas dan dikembangkan dengan lebih terperinci.
·
Adakah ide tersebut dapat dikembangakan secara
teknis?
·
Adakah ide tersebut mempunyai potensi
komersial?
·
Berapakah besarkah permintaan yang
mungkin diwujudkan?
·
Sampai di mana keuntungan yang dapat
diperoleh?
Jawaban terhadap pertanyaan tersebut ini
akan menentukan apakah gagasan untuk megembangkan barang baru dapat diteruskan
atau harus dibatalkan.
3. Mengenal
pasti prospek barang yang akan diproduksikan.
Pada
tahap ini perlu dilakukan studi yang lebih teliti mengenai beberapa aspek
berikut:
·
Adakah pengembangan barang tersebut
sesuai tujuan pokok perusahaan?
·
Adakah barang baru yang akan dibuat
sejalan dengan barang lain yang ada pada perusahaan atau secara potensial akan
bersaingan?
·
Dapatkah saluran distribusi yang sudah
ada digunakan, atau saluran perlu dibentuk?
·
Bagaimanakah kemampuan teknis, kemampuan
sumber daya manusia dan kemampuan keuangan dalam mengembangkan barang tersebut?
4. Pembuatan
model atau prototype.
Pada
tingkat ini prototype barag sudah dapat dikembangkan dan tanggungjawab
mengembangkan barang tersebut dipindahkan ke bagian teknis.Prototype barang,
dalam model yang diperkecil atau menurut ukuran yang sebenarnya perlu
dibentuk.Langkah ini penting dilakukan untuk barang yang kompleks dan harganya
mahal.Bantuan komputer sangat penting dalam pembuatan prototype ini.
5. Melakukan
penilaian awal tentang sikap konsumen.
Langkah
ini sring juga disebut marketing testyaitu
melihat respons konsumen terhadap barang yang baru diciptakan.Hal ini dapat
dilakukan dengan melakukan promosi penjualan barag di lokasi-lokai tertentu
dari sebagian pasar.Respons konsumen diteliti dan berdasarkan respons ini
ditentukan bentuk barang, merek yang digunakan dan bentuk kotak pengemasannya.
6. Memasarkan
barang baru.
Pada
tahap ini barang telah merupakan barang yang dapat dipasarkan.Bnetuk fisik
barang, merek dan pengemasannya telah menciptakan suatu barang yang siap untuk
dipasarkandan dikirim ke berbagai destinasi pasar.
STRATEGI PENETAPAN HARGA
Tibalah
saatnya untuk mebicarakan komponen atau unsur kedua dari strategi pemasaran
yang mengikuti filsafat marketing mixyaitu
menetapkan harga barang yang dipasarkan.Ada perusahaan yang menentukan harga
yang lebih tinggi dari pasaran dan mampu mengatasi persaingan dan meningkatkan
penjualan.Sebaliknya ada perusahaan yang menjual barangnya dengan harga murah
tetapi barangnya kurang laku.
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kebijakan Penetapan Harga.
Dari
contoh perusahaan tersebut, faktor yang mempengaruhi kebijakan penetapan harga
adalah yang pertama, tingkat harga yang ditentukan oleh perusahaan lain yang
memproduksi barang yang sama perlu diperhatikan dalam menetapkan harga. Yang
kedua, apakah harga yang ditetapkan berbeda atau sama dengan yang ditetapkan
oleh produsen-produsen yang barang yang sama faktor ini tidak selalu menentukan
kesuksesan penjualan. Adapun fakto-faktor utama yang digunakan perusahaan untuk
menentapkan harga penjualan adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan
keuntungan untuk perusahaan.
Ini
merupakan tujuan utama setiap perusahaan.Oleh sebab itu dalam menentukan harga,
faktor ini harus dipertimbangkan dengan sebaik-baiknya.Adakah keuntungan yang
dicapai pada waktu singkat? Atau apakah keuntungan jangka panjang yang akan
ditekankan? Pertanyaan seperti ini dapat membantu dalam menentukan harga suatu
barang.
2. Volume
penjualan
Permintaan
atas berbagai barang berbeda sifatnya.Ada yang permintaanya tak berubah,
walauoun hargaya ditinggikan atau direndahkan. Dalam keadaan yang sebaliknya,
yaitu apabila harga direndahkan akan menyebabkan tingkat pertambahan penjualan
yang lebih besar dari tingkat penurunan harga akan mendorong perusahaan untuk
menentapkan harga yang relatif rendah. Di samping itu, produksi yang besar
jumlahnya akan menimbulkan economics of
scaleyang selanjutnya akan menurunkan biaya produksi per unit.
3. Persaingan
dari perusahaan lain.
Diberbagai
bidang lapangan usaha pasti akan ada persaingan dari perusahaan yang lain.
Apabila perusahaan sudah meiliki nama atau merek baik di pasaran, ini akan
memudahkan perusahaan dalam pemasaran. Dalam keadaan ini perusahaan dapat
menetapkan harga yang berbeda haraga barang yang sejenis. Akan tetapi, apabila
penjualan suatu barang mengalami pengurangan yang besar ketika barang dijual
lebih tinggi dari harga barang yang sejenis perusahaan tidak memiliki pilihan
lain. Ia hars menetapkan harga pada tingkat yang kurang lebih sama dengan
barang lain yang sejenis. Sedangkan perusahaan lain yang kedudukannya dalam
persaingan sangat rendah akan menentukan harga barangnya lebih rendah dari
harga barang perusahaan-perusahaan yang menjadi pesaingnya.
4. Pandangan
masyarakat terhadap suatu barang.
Untuk
orang-orang golongan tinggi yang mempunyai pendapatan yang besar dan menikmati
kehidupan mewah membeli barang tidak dilakukan secara sembarangan.
Barang-barang yang mereka beli selalu digunakan sebagai cara untuk menunjukkan
status mereka dalam masyarakat. Untuk masyarakat yang seperti ini harga yang
ditetapkan dengan harga yang tinggi.
5. Kedudukan
perusahaan dalam pasar.
Sampai di mana tantangan yang dihadapi setiap
perusahaan dalam persaingan sangat bergantung pada jenis industri atau lapangan
usaha. Dalam perusahaan yang modalnya besar seperti perusahaan mobil persaingan
dapat diatasi oleh perusahaan. Dalam kegiatan usaha seperti ini perusahaan yang
kuat kedudukannya di pasar akan mejadi penentu harga atau price leader.Namun keadaan yang sebaliknya akan di alami oleh
perusahaan yang kecil dan mengalami banyak persaingan. Harga cendrung pada
tingkat yang rendah dan keuntungan yang diperoleh sangat minim.
Kebijakan Penetapan Harga Berdasarkan Biaya
Dari uraian sebelumnya, dapat dikatakan bahwa beberapa
faktor tesebut adalah pendekatan penetapan harga yang berdasarkan biaya
produksi. Faktor lainnya dipandang sebagi pelengkap dari penetapan harga yang
didasarkan kepada biaya produksi yang dibelnjakan. Adapun cara yang digunakan
untuk menetapka harga berdasarkan iaya produksi yakni : break even analysis atau mak up pricing.
Pendekatan
Analisis Break Even (Titik Impas).
Biaya produksi dibedakan menjadi dua komponen : biaya
tetap (FC) dan biaya variabel (VC). Yang diartikan sebagai biaya tetap adalah
biaya yang dibelanjakan yang tidak bergantung pada jumlah barang yang
diproduksi. Sedangkan biaya variabel adalah biaya produksi yang mengalami
perubahan jika kuantitas barang berubah. Dimisalakan biaya variabel produksi
per unit adalah tetap. Maka semakin tinggi produksi semakin tinggi biaya
variabel dan fungsi biaya variabel berbentuk garis lurus. Nilainya digambarkan
oleh perbedaan antar garis TC dan FC. Biaya total (TC) yaitu garis yang
diperoleh dari menambahkan nilai FC dan VC.

(Analisis
“break even” atau titik impas)
Hasil penjualan (TR) diperoleh
dengan mengalikan harga (P) dengan jumlah barang dijual (Q) atau TR = P x Q.
Apabila harga adalah tetap pada setiap tingkat produksi , niali TR digambarkan
oleh suatu garis lurus yang bermula dari titik origin/asal (titik 0).
Perpotongan antara garis Tr dengan TC dinamakan break even atau titik impas.
Maksudnya, pada titik perpotongan ini biaya produksi yang dibelanjakan (yang
meliputi biaya tetap dan variable) adalah sama dengan hasil penjualan yang
diterima. Dalam gambar grafik tersebut, keadaan ini tercapai apabila produksi
mencapai Q unit. Pada titik kembali modal ini niali penjualan yang sama dengan
nilai biaya total yang dibelanjakan adalah TRo. Dari gambar grafik tersebut
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
·
Apabila produksi dan penjualan di bawah
Q unit maka perusahaan akan mengalami kerugian.
·
Untuk memperoleh keuntungan perusahaan
perlu menjual melebihi Q unit. Semakin besar produksi dan penjualan perusahaan
melebihi Q dan TRo semakin banyak pula keuntungan yang diperoleh.
Mark
Up Pricing
Untuk menentukan harga menurut
pendekatan ini terlebih dahulu perusahaan harus menghitung biaya produksi per
unit berdasarkan asumsi tertentu.Asumsi tersebut meliputi biaya variabel
rata-rata (AVC) dan biaya total rata-rata (AFC). Dri data ini akan dapat ditaksir biaya produksi per unit
(AC), dari perkataan average costdengan
menggunakan formula : AC = AFC + AVC. Misalkan nialai AC Rp. 10.000.
Selanjutnya dalam menjalankan mark up
pricing perusahaan menetapkan tujuan berikut : keuntungan yang ingin
diperoleh adalah 25% (Rp.10.000) = Rp. 2.500. Berdasarkan perhitungan ini
perusahaan akan menjual barangnya dengan harga Rp.12.500
Beberapa Cara Lain untuk Menetapkan
Harga.
Penetapan harga yang kompetitif.
Hal ini selalu berlaku dalam pasar
barang dimana terdapat banyak produsen atau konsumen.Dalam pasar seperti ini,
untuk dapat menjual barangnya perusahaan harus menetapkan harga pada tingkat
yang bersamaan dengan harga barang yang sejenis di pasaran.Contoh dari perusahaan
yang cendrung mejalankan kebijakan harga seperti ini adalah restoran,
perusahaan pembuat sepatu atau pembuat baju.
Menentukan harga terobosan (Penetrating pricing).
Cara ini sering digunakan ketika
meluncurkan barang baru yang menetapkan harga pada tingkat yang rendah atau
murah dengan harapan dapat memaksimumkan volume penjualan.Kebijakan ini bukan
bertujuan untuk memaksimalkan laba jangka pendek tetapi untuk memasuki pasar di
berbagai daerah dalam waktu yang relatif singkat.
Menetapkan harga berdasarkan
permintaan.
Perusahaan penerbangan misalnya,
menetapkan harga tiket yang berbeda pada hari biasa, hari akhir minggu, dan
pada hari libur dan mendekati hari raya.Ini dikarenakan permintaan konsumen
yang berbeda-beda pada tiap-tiap hari tersebut.
Kepemimpinan harga (Price leadership).
Penetuan harga seperti ini berlaku
dalam pasar yang bersifat oligopoli yang merupakan struktur pasar dimana
terdapat beberapa perusahaan saja.Diantara perusahaan tersebut adakalanya
terdapat satu perusahaan yang dominan yang mempunyai daya persaingan yang lebih
kukuh daripada perusahaan lainnya.Untuk setiap barang yang diproduksi
perusahaan-perusahaan tersebut, perusahaan yang dominan ini bertindak sebagai
penentu harga. Sedangkan perusahaan lain akan menyesuaikan strategi penentuan
barang mereka dengan mempertimbangkan harga yang ditentukan oleh perusahaan
yang dominan tersebut.
Menjual barang berkualitas dengan
harga yang rendah.
Kebijakan ini dilakukan oleh
perusahaan industri manufaktur atau hypermarket.Untuk menarik langganan, mereka
berusaha berusaha menjual dengan harga yang serendah-rendahnya walaupun
kualitas barangnya baik dan mereka cukup terkenal.Strategi penentuan harga
seperti ini lebih menekankan kepada meningkatkan volume barang yang dijual dan
bukan memperoleh keuntungan yang tinggi.
Kebijakan harga tinggi jangka
pendek.
Kebijakan ini juga sering dikenal
dengan price skimming.Pada dasarnya
kebijakan harga ini adalah cara menetapkan harga tinggi yang bersifat sementara
yaitu pada waktu barang baru yang dihasilkan mulai dipasarkan. Pada periode
tersebut perusahaan belum menghadapi persaingan dan akan menetapkan harga yang
tinggi supaya pengendalian modal dapat dipercepat. Ketika barang yang sama
dihasilkan oleh perusahaan lain yang muncul dipasaran perusahaan pertama akan
menurunkan harga jualnya.
STRATEGI
PENDISTRIBUSIAN BARANG
Salah
satu fungsi penting dari pemasaran adalah menyalurkan barang dari lokasi
produksi ke berbagai lokasi dimana konsumen berada. Isu pendistribusian barang
perlu dibedakan kepada 2 aspek :
1.Menentukan
institusi yang akan melakukan kegiatan mendistribusikan barang
2.Menentukan
cara penyimpanan (penggudangan) dan ala-alat pengangkutan yang akan mendistribusikan
baran dari pabrik perusahaan ke
institusi-institusi yang membant memasarkan barang I kepada konsumen
Jenis Institusi yang Membantu Pendistribusian Barang
Terlebih
dahulu uraian dalam bagian ini melihat kebaikan dari mengguakan perushaan lain
dalam kegiatan mendistribusika dan memasarkan barang. Seterusnya akan
ditunjukkan Jenis-jenis institusi atau perusahaan yang berfungsi sebagai
distributor dan pelaksana pemasaran barang kepada konsumen
Mendistribusikan
sendiri atau menyerahkan kepada perusahaan lain?
Setiap
perusahaan pada saat memulai operasinya akan menghadapi persoalan berikut
:memasarkan dan mendistribusikan sendiri barang atau jasa yang dihasilkanya
atau melakukannya melalui pihak lain?jawaban atas pertanyaan ini tergantung
dari beberapa faktor seperti lokasi pasar, jenis barang yang dijual, jumlah
langganan dn nilai barang yang dipasarkan Apabila pasaran bersifat lokal,yaitu
meliputi daerah sekitar tempat memproduksi, pemasaran akan dilakukan oleh
produsen
Jenis
barang yang dijual juga menentukan saluran distribusi yang digunakan, bahan
makan yang mudah rusak seperti makanan dan minuman segar biasanya dipasarkan
sendiri oleh pembuatnya. Akan tetapi makanan yang diawetkan dijual secara local
atau ke luar daerah, biasanya menggunakan jasa pihak lain dalam pemasaran. Jumlah
langganan merupakan factor penting yang akan menentukan cara pemasaran. Apabila
langganannya banyak perusahaaan tidak mempunyai pilihan lain, yaitu ia
harusmenyerahkan kepada pihak lain untuk memasarkan barangnya. Nilai barang
yang diproduksi juga menjadi pertimbangan dalam cara memasarkan suatu barang.
Produsen kapal pesiar,kapalterbang biasanya memasarkan sendiri barangnya
Pertimbangan
biaya dan kerumitan kegiatan pemasaran merupakan factor terpenting yang akan menentukan
apakah sesuatu perusahaan akan memasarkan sendiri atau menyerahkan kepada pihak
lain.apabila biaya pemasaranya murh dan mudah dijalankan perusahaan cenderung
untuk memasarkan sendiri barang yang dihasilkannya dan begitu pula sebaliknya
Jenis-Jenis Institusi Pemasaran
Ada
tiga kelompok yakni
1.
Pedagang
Besar atau Wholesaler
Didefinisikan
sebagai perusahaan perantara yang menghubungkan produsen dengan pedagang
eceran.pedagang ini akan membeli barang yang cukup besar dari produsen dan menjualnya
kembali kepada pengecer
2.
Pedagang
Eceran
Perusahaan
yang tergolong dalam kategori Ini adalah yang menjual barang yang diproduksikan
oleh pihak lain dan berhubungan langsung dengan konsumen
3.
Agen
Pemasaran
Biasanya
digolongkan sebagai pedagan besar oleh Karena menjalankan fungsi seperti yang
dijalankan oleh pedagang besar yaitu berhubungan langsung dengan produsen dan
bertugas membantu menjual barang/jasa yang dihasilkan produsen.akan tetapi agen
pemasaran sering kontak langsung dengan konsumen contoh :agen tiket penerbangan
,real estate dll
Menentukan saluran distribusi yang
digunakan
Pada
dasarnya saluran distribusi dapat dibedakan kepada 4 pilihan berikut
|
:
1.


|
DDDDD
2.
|
|
|
\


|
||||||||||||
|
![]() |
|
||||||||||
![]() |
||||||||||||
|
![]() |
|||||||||||
![]() |
||||||||||||
3.
4.
1.
Saluran
langsung produsen ke konsumen. Saluran distribusi ini terutama
digunakan untuk memasarkan barang-barang yang mudah rusak, atau barang yang
pasarny terbatas yang berada dalam satu lokasi kecil contohnya : Restoran
2.
Saluran
produsen-pengecer-konsumen.Saluran distribusi ini merupakan alternative
kepada perusahaan yang pasarannya terbatas di satu lokasi dan perusahaan kecil
yang jumlah penjualaannya relative sedikit untuk setiap lokasi, walaupun
pasaran lebih luas yaitu meliputi satu provinsi atau Negara. Contohnya
perusahaan perabot, perusahaan yang memproduksi makanan ringan yang menggunakan
pengawet dan perusahaan penerbitan buku
3.
Saluran
produsen-pedagang besar-pengecer-konsumen.Saluran distribusi ini
terutama digunakan oleh perusahaan besar yang pasarnya tersebar di seluruh
provinsi dan terutama seluruh Negara.Contohnya : perusahaan yang menghasilkan
barang makanan yang diawetkan, perusahaan kosmetik dan perusahaan yang
menghasilkan plastic
4.
Saluran
produsen-agen penjualan-konsumen, atau produsen-agen
penjualan-pengecer-konsumen.Telah diterangkan yang dimaksudkan dengan
agen penjualan adalah perusahaan yang ditunjuk produsen untuk memasarkan hasil
produksinya dan mendapat komisi berdasarkan pada volume atau nilai barang yang
dijualkannya.Contoh perusahaan agen penjualan yaitu agen real estate, agen
tiket penerbangan, dan tiket pengangkutan dll.
Operasi Pendistribusian Barang
Telah
dinyatakan bahwa masalah pendistribusian barang kepada konsumen dapat dibedakan
kepada dua aspek : (1) Menentukan saluran pendistribusian yang akan digunakan
(2) Menentukan aspek penggudangan dan pengangkutan barang yang akan dipasarkan
Masalah
Penggudangan
Setiap
perusahaan tentunya menginginkan agar barangnya tak perlu digudangkan. Faktor
yang menimbulkan keperluan penggudangan ada tiga faktor
Faktor yang pertama,
hal itu disebabkan oleh perbedaan pola produksi dan pola konsumsi misalnya di
bulan muda ketika baru memperoleh gaji, konsumen cenderug berbelanja lebih
banyak
Faktor yang kedua,
keadaan pasaran yang tersebar di berbagai daerah dan terdapat permintaan
keseluruhan yang cukup besar. Oleh sebab itu produksi harus dilakukan dalam
jumlah yang besar, disalurkan ke berbagai daerah dan digudangkan sebelum
disalurkan kepada pengecer dan selanjutnya pada konsumen
Faktor yang ketiga,
bersumber dari perbedaan yang berlaku diantara masa produksi dan masa konsumsi
yang cukup nyata.Hal ini terutama berlaku untuk produksi barang pertanian
karena produksi barang-barang tersebut berlaku mengikuti musim, sedangkan
konsumsinya dilakukan sepanjang tahun. Maka produksi yang telah diproses akan
disimpan dan didistribusikan sesuai dengan permintaan yang berlaku
Menentukan
jenis gudang yang digunakan. Dari segi fungsinya,
gudang yang digunakan untuk menyimpan barang perusahaan dibedakan menjadi dua
jenis
Jenis
yang pertama adalah gudang untuk menyimpan barang yang keluar dari pabrik da
gudang jenis gudang yang biasanya dimiliki dan dikelola langsung oleh
perusahaan.Jenis gudang yang kedua ialah tempat penyimpanan barang yang akan
didistribusikan dan dinamakan distribution center. Gudang pendistribusian ini
ditempatkan di berbagai lokasi pasar yang utama.
Alat pengangkutan yang Digunakan
Biaya
pengangkutan merupakan biaya pemasaran yang cukup besar.ini berarti memilih dengan
teliti tentang cara yang terbaik untuk mengangkut barang ke lokasi pedagang
besar (distributor) atau pedagang eceran, akan memberikan sumbangan penting
kepada usaha untukmengurangi biaya pemasaran. Jenis alat pengangkutan
tergantung kepada lokasi distributor dan pengecer
STRATEGI
MEMPROMOSIKAN BARANG
Promosi
yaitu memperkenalkan barang supaya konsumen menyukainya dan kemudian
membelinya.Pada dasarnya kegiatan mempromosikan barang meliputi 3 aspek :
1. Member informasi tentang sesuatu baran
2. Membujuk para konsumen untuk membeli
barang tersebut
3. Mempengaruhi para konsumen
Dalam
program pemasaran barang-barang yang dipromosikan dapat dipasarkan dengan
beberapa cara. Yang utama adalah pengiklanan(advertensi), penjualan secara
langsung (personal selling), promosi penjualan, dan publisitas. Gabungan dari
berbagai promosi ini disebut promotion mix atau bauran promosi
Pengiklanan
Alat
promosi ini dapat dipandang hal yang paling penting dalam memperkenalkan barang
kepada masyarakat dan membujuk untuk membelinya. Pengiklanan barang-barang yang
dilakukan oleh perusahaan-perusahaan
dapat dibedakan kepada 2 golongan utama yaitu
1. Pengiklanan barang
2. Pengiklanan institusi
Pengiklanan barang
yaitu pengiklanan yang berupa mempromosikan barang yang dijual
perusahaan.Contohnya :advertensi jam rolex, pengiklanan bau kaos dan sepatu dll
Pengiklanan institusi
yaitu pengiklanan yang lebih memperkenalkan atau mengingatkan konsumen mengenai
perusahaannya dan bukan barang yang dihasilkan, seperti bank BNI 46 atau bank
Mandiri
Jenis
Media Pengiklanan
Bermacam
media dapat digunakan untuk melakukan pengiklanan.Pengiklanan yang sering
dijumpai ialah outdoor advertising yaitu pengiklanan di luar bangunan dengan
menggunakan papan pengiklanan atau billboards.Cara yang kedua ialah dengan
membuat iklan di media cetak seperti surat kabar dan majalah. Media lain untuk
pengiklanan ialah dalam siaran radio, televise, internet
Promosi Penjualan dan Publisitas
Promosi
penjulan meliputi kegiatan tertentu atau penawaran tertentu yang masa
berlakunya terbatas. Biasanya tujuan dari melakukan promosi penjualan adalah
membujuk dan mempengaruhi konsumen untuk berbelanja lebih banyak atau lebih
sering
Penjualan
Langsung
Penjualan
langsung atau penjualan secara pribadi
merupakan cara promosi penjualan barang atau jasa yang dilakukan dengan
mengirim staf penjualan menemui konsumen yang diharapkan akan membeli barang
atau jasa yang dipromosikan.
Contoh
yang sering dijumpai dalam kegiatan penjualan langsung ialah kegiatan menjual
produk asuransi, terutama asuransi jiwa
Publisitas
dan Hubungan Masyarakat
Cara
menggunakan publisitas sebagai alat
untuk memprosikan barang selalu didefinisikan sebagai memperkenalkan barang
secara Cuma-Cuma. Yang melakukan publisitas itu bukan perusahaan melainkan
media cetak seperti surat kabar dan majalah. Perhatikan berbagai bentuk
publisitas berikut :
•
Satu majalah penerbangan atau pariwisata menulis tentang kenikmatan tinggal di
satu hotel pantai menado, Sulawesi utara
•
Suatu tulisan di surat kabar mengulas mengenai buku yang diterbitkan atau film
yang akan dapat diihat di gedung bioskop di Jakarta dalam
beberapa hari lagi
•
Suatu majalah khusus mengenai industri otomotif mengulas mengenai model baru
kijang innova yang telah dilancarkan beberapa bulan yang lalu
Contoh-contoh
diatas jelas menunjukkan bahwa publisitas melalui media cetak dapat membantu
mempromosikan barang yang dihasilkannya dan kebaikan(atau keburukan) barang
yang dihasilkan. Kegiatan publisitas mengenai barang-barang yang dihasilkan
berbagai perusahaan sangat erat berhubungan dengan kegiatan bagian hubungan
masyarakat (Humas) perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Sukirno,sadono.2004.Pengantar Bisnis Edisi Pertama.Jakarta,Kencana
Prenadamedia Group
Tidak ada komentar:
Posting Komentar